Suara.com - Seorang kakek ditegur oleh anggota polisi karena tidak memakai masker. Ia lalu mendapat hukuman untuk menyanyikan lagu nasional Garuda Pancasila.
Namun di tengah-tengah menyanyi lagu Garuda Pancasila, si kakek justru melantunkan lagu mars sebuah partai. Kejadian lucu ini terekam kamera dan videonya viral di media sosial.
Seperti dalam unggahan akun Twitter @NUgarislucu, pada Senin (13/7/2020). Video dengan durasi lebih lengkap telah di-upload ke YouTube oleh kanal God is Good n Good pada hari yang sama.
Kepada polisi, si kakek mengaku tidak memakai masker karena tidak sanggup membeli masker.
Anggota polisi itu lantas berniat membelikan si kakek masker. Ia menegaskan bahwa ada orang yang tidak memakai masker akan dikenakan sanksi.
"Ya kalau dibelikan, oke-oke saja pak," kata si kakek.
Polisi itu kemudian menyuruh si kakek untuk menyanyikan lagu Garuda Pancasila sebagai hukumannya. Si kakek mengaku bisa bernyanyi lagu itu namun hal kocak terjadi.
Si Kakek pun bernyanyi dengan lantang, "Garuda Pancasila, akulah pandukamu, di dalam satu barisan, anti kemiskinan, bersama PNI, bersama PNI, itulah partai yang sejati."
Gara-gara aksi si kakek, orang di sekitar sontak tertawa. Polisi langsung menghentikan nyanyian si kakek karena liriknya salah.
Baca Juga: Viral, Video TikTok Hana Hanifah Sentil Fakboy Tak Berduit
Polisi itu kemudian mengganti hukuman. Ia meminta pria tua itu untuk mengucapkan Pancasila.
Lagi-lagi si kakek mengaku kalau dirinya hafal setiap sila dalam Pancasila.
Namun nyatanya, si kakek tidak dapat menyebutkan sila kedua hingga kelima Pancasila dengan benar. Polisi kembali menegurnya bahwa itu salah.
Si kakek kemudian diajak ke arah pertokoan untuk membeli masker. Polisi itu berpesan kepada si kakek agar maskernya selalu dipakai.
Tapi tak berapa lama kemudian, si kakek mengeluh tidak bisa merokok gara-gara mulutnya tertutup masker.
"Gak bisa rokokan, Pak. Tak buka saja," ujar si kakek yang disambut tertawa banyak orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum