Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan peringatan keras terkait aturan kampanye Pilkada Serentak 2020. Tito meminta agar kampanye tidak dilakukan dengan mendatangkan massa lebih dari 50 orang.
Peringatan keras yang dilayangkan Tito tersebut disampaikan berdasarkan kondisi pelaksanaan pilkada di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Hal itu dikatakan Tito saat menghadiri acara rapat koordinasi kesiapan pemilihan Pilkada Serentak 2020 dan pengarahan Gugus Tugas Covid-19 di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Minggu (19/07/2020).
"Saya sudah sampaikan kepada Dirjen Polpum dan Dirjen Otda sampaikan kepada KPU, tegas, tegas saja. Rapat umum tidak boleh lebih dari 50 orang," kata Tito.
"Kalau ada yang tidak bisa mengendalikan lebih dari 50 orang, Bawaslu langsung satu kali dua kali bila perlu tiga kali tidak bisa mengendalikan, diskualifikasi," tambahnya.
Dalam segi pengamanan terdapat TNI dan Polri yang akan menjaganya. Untuk hal ini, Tito meminta dua instansi tersebut bisa cermat dalam mengamati adanya kerumunan kampanye.
Sebab, menurutnya bisa jadi kerumunan kampanye itu penyusup sebagai trik menjatuhkan lawan politiknya.
"Kecuali itu kalau di susupkan, TNI dan Polri harus paham. Kalau itu disusupkan untuk mengganggu supaya dia kena semprit bisa juga relawan politiknya (yang di) tangkap, ini yang mengganggu itu," ujarnya.
Di sisi lain, Tito juga mengingatkan bahwa aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah tegas untuk protokol kesehatannya. Di mana seluruh pendukung calon kepala daerah wajib menggunakan masker, face shield, baju pelindung dan lain-lain.
Terlebih untuk menunjang kreativitas, Tito berharap para peserta Pilkada bisa memanfaatkan masker sebagai alat kampanye.
Baca Juga: Ini Dia Penantang Anak Presiden, Gibran di Pilkada Solo, Dapat 28.629 Suara
"Kalau satu kontestan saja membagi 100 ribu masker saya sudah hitung berarti 54 juta masker, luar biasa. Itu hand sanitizer dia bagi juga misalnya 50 ribu, dibagikan ini, dua alat utama," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Sebut Pembangunan Sleman Kurang Merata, Tokoh Buruh Jogja Maju Pilkada 2020
-
Gibran Putra Jokowi Maju Pilkada 2020, Gus Sahal: Enggak Elok
-
PDIP dan Gerindra Pastikan Usung Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020
-
Selain Gibran, Ini 44 Paslon yang Diusung PDI Perjuangan untuk Pilkada 2020
-
Dapat Restu Maju Pilwalkot Solo, Gibran: Terima Kasih Ibu Megawati
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat