Suara.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan kampanye kepada warganya yang kelebihan berat badan untuk diet agar tidak mudah tertular virus corona.
Menyadur Time, Selasa (28/7/2020), sebuah makalah kampanye pemerintah Inggris yang diterbitkan Senin (26/7) mengatakan sekarang ada "bukti konsisten" bahwa orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit, masuk perawatan intensif, atau sekarat setelah tertular Covid-19 daripada orang yang memiliki berat badan yang dianggap sehat.
Menurut makalah tersebut, sekitar dua pertiga orang dewasa di Inggris kelebihan berat badan, dan setengah dari kelompok itu dianggap obesitas.
Inggris memiliki jumlah kematian tertinggi ketiga di dunia akibat Covid-19 dengan hampir 46.000 kasus kematian pada hari Senin.
"Ketika saya pergi ke ICU, ketika saya sakit keras, saya sangat ... saya sangat kelebihan berat badan," kata Johnson dalam sebuah video yang diposting ke akun Twitter resminya.
"Saya memiliki tinggi sekitar 5 kaki ( sekitar 1,7 meter) dan, Anda tahu, saya terlalu gemuk." ungkapnya.
Johnson juga menambahkan bahwa dia sudah mulai berjalan setiap hari bersama anjingnya sejak pulih dari Covid-19 dan sudah menurunkan berat badannya hingga 14 pon (6,3 kg).
Pemerintah Inggris mengatakan bahwa mengurangi tingkat obesitas akan membantu mengurangi pengeluaran pada Layanan Kesehatan Nasional (NHS) selama pandemi.
Jika semua orang Inggris yang kelebihan berat badan dapat diet sekitar 5,5 pon (2,4 kg), itu akan menghemat pengeluaran NHS sebesar 135 juta dolar (Rp 1,9 triliun) pada tahun 2025, menurut penelitian NHS.
Baca Juga: Keturunan HB II Minta Inggris Kembalikan Emas dan 4 Berita Top SuaraJogja
Inggris juga melakukan perluasan layanan "manajemen berat badan" NHS, melarang iklan junk food di TV dan online sebelum jam 9 malam, pembatasan tentang bagaimana produk tidak sehat disajikan di toko bahan makanan, dan undang-undang untuk mewajibkan sebuah restoran besar menampilkan jumlah kalori pada hidangan mereka.
"Saya harap, kampanye ini dapat membantu orang untuk menurunkan berat badan mereka - tidak dengan cara yang terlalu suka memerintah atau memaksa." ujar Boris Johnson.
Komentator di Inggris menyatakan terkejut ketika Perdana Menteri Johnson memperjuangkan kampanye penurunan berat badan nasional.
Sebelum menjadi perdana menteri, Johnson menerbitkan beberapa kolom yang menentang kebijakan terkait kesehatan dari pemerintah sebelumnya dengan alasan bahwa mereka terlalu banyak campur tangan dalam keputusan pribadi seseorang.
Saat mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif pada Juli 2019, ia mengkritik pajak makanan yang mengandung gula, garam, dan berlemak yang ia sebut sebagai "pajak dosa."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah