Suara.com - Setelah terlihat sukses menangani pandemi virus Corona di awal-awal kemunculannya, Jepang kini dihadapkan dengan realitas yang memprihatinkan.
Pandemi virus Corona yang awalnya hanya terkonsentrasi di kota-kota besar dan ibu kota Tokyo, kini mulai menyebar ke berbagai daerah.
Menyadur The Straits Times, Senin (3/8/2020), demografi persebaran infeksi virus Corona di Jepang juga kian mengerikan.
Kekinian, tak hanya mayoritas anak muda--yang secara teori lebih punya kesempatan selamat--yang terjangkit. Para orang tua juga mulai dihantui infeksi virus bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu.
Hal itu jadi lebih mengkhawatirkan mengingat Jepang adalah negara dengan populasi penduduk dengan rataan usia tertua di dunia.
Para peneliti menyalahkan pemerintahan Jepang yang dinilai lebih fokus pada perekonomian negara alih-alih melindungi warganya dari virus.
Kebijakan Jepang di awal-awal wabah jadi cerminan terkait pandangan tersebut. Pemerintah Negeri Sakura diketahui tak pernah memberlakukan pembatasan sosial ketat dalam uoaya menangani virus Corona.
Bahkan, saat penyebaran infeksi masih tinggi, Jepang justru buru-buru membuka kembali perekonomian dan mernormalisasi berbagai sektor, termasuk hiburan.
Setelah status darurat nasional selesai pada Mei, restoran dan bar sepenuhnya terbuka sementara acara-acara seperti baseball dan gulat sumo telah kembali bergulir.
Baca Juga: Kemenkes Minta Anji Tanggung Jawab Terkait Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto
Para ahli menyebut Jepang amat tergesa-gesa melakukan normalisasi demi mempercepat perputaran ekonomi, alih-alih melindungi warganya dari virus Corona.
"Ini adalah hasil dari pemerintah memprioritaskan kegiatan ekonomi dengan membuat orang bergerak lagi untuk mengendalikan infeksi," kata Mr Yoshihito Niki, seorang profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Showa.
Hal yang sama diungkapkan profesor di King's College London dan mantan kepala kebijakan kesehatan di Organisasi Kesehatan Dunia, Kenji Shibuya.
Menurutnya, pemerintah Jepang tidak memiliki rencana matang terkait antisipasi lonjakan kasus saat mereka membuka kembali sektor perekonomian.
"Pemerintah seharusnya memiliki strategi yang tepat untuk mengendalikan penularan secepat mungkin," kata Kenji Shibuya.
Kasus di Jepang secara nasional mencapai 1.000 untuk lima hari berturut-turut pada Senin (3/8/2020), dengan jumlah infeksi di atas 1.500 pada dua hari tersebut.
Berita Terkait
-
Hadi Pranoto Klaim Temukan Obat Covid, Epidemiolog: Itu Klaim Sepihak
-
Jokowi: Angka Kematian Covid-19 RI Lebih Tinggi 0,8 Persen dari Global
-
Jokowi: Masyarakat Khawatir Virus Corona, Saya Tak Tahu Sebabnya Apa
-
Pasien Sembuh Corona Tembus 15 Ribu, Khofifah: Jangan Bahagia Berlebihan
-
Data Bocor, Upaya Iran Tutupi Angka Kematian Kasus Corona Terungkap
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut