Suara.com - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lebanon ternyata sempat mengadakan acara ramah tamah Idul Adha pada Senin (3/8/2020) atau satu hari sebelum ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Presiden PPI Lebanon Hamzah Assuudy Lubis bercerita satu hari sebelum ledakan, mereka berkumpul di sekretariat PPI Lebanon di sebuah apartemen lantai 5 di daerah Barbir, Beirut untuk bersilaturahmi Idul Adha. Lokasinya hanya berjarak 4 kilometer dari lokasi ledakan.
"Hari ketiga Idul Adha itu (kami) merencanakan acara ramah tamah kecil-kecilan antara teman-teman mahasiswa dan alhamdulilah terjadi," kata Hamzah, Rabu (5/8/2020).
Menurut dia, acara itu hanya diikuti puluhan orang mahasiswa Indonesia di Lebanon, Hamzah sendiri datang ke tempat acara setelah menempuh perjalanan 80 km dari tempat tinggalnya di Kota Tripoli.
Setelah acara, beberapa dari mereka memutuskan untuk menginap satu malam di sekretariat PPI, esoknya tak disangka sekitar pukul 18.02 waktu setempat getaran terasa seperti gempa membuat mereka lari turun dari lantai 5 ke bawah.
"Kita rasakan goyang seperti gempa begitu, otomatis kita langsung turun semuanya mahasiswa yang ada di sini kebetulan ada 10 orang sisanya yang masih di sekretariat," ucapnya.
Sesampainya di bawah, mereka melihat daerah apartemen di Barbir sudah porak poranda meski tidak terlalu parah, banyak warga lokal yang panik menutup pintu dan justru masuk ke dalam rumah.
"Kalian jangan turun! kalian naik saja! ini bukan gempa! ini ledakan! kalau kalian keluar kalian malah kena ledakan susulan," ucap warga lokal yang didengar Hamzah.
Mendengar kepanikan itu, mereka kembali naik ke lantai 5 mengamankan diri, Hamzah menyebut mereka langsung membagi jam tidur agar siaga mengantisipasi kejadian susulan.
Baca Juga: Uni Eropa Turunkan Tim Khusus Selidiki Ledakan Mematikan di Beirut Lebanon
Menurut catatan PPI ada 78 mahasiswa yang kuliah di Lebanon, namun 13 di antaranya sudah pulang ke tanah air karena libur musim panas. Sementara yang ada di Lebanon tinggal 65 orang tersebar di enam kampus yakni Daawa, Global, Tripoli, Jinan, Darul Fatwa Akkar, dan Darul Fatwa Beka.
Hamzah melaporkan, ke-65 mahasiswa ini dalam kondisi aman dan sudah terpantau oleh PPI yang terus berkoordinasi dengan KBRI Beirut.
PPI juga sudah mendapatkan bantuan berupa makanan pokok seperti beras, minyak, telur dan sebagainya dari KBRI Beirut.
Dalam catatan KBRI Beirut, terdapat 1.447 WNI, 1.234 di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.
KBRI Beirut juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh WNI untuk tetap diam di tempat tinggal sampai kondisi aman menyusul penetapan kondisi darurat oleh pemerintah Lebanon.
WNI diminta berperan aktif melaporkan jika ada orang yang terancam keselamatan maupun terdampak oleh ledakan di lingkungannya kepada KBRI melalui nomor +961 5 924 676 (Telp) atau +961 70817 310 (Whatsapp).
Berita Terkait
- 
            
              Uni Eropa Turunkan Tim Khusus Selidiki Ledakan Mematikan di Beirut Lebanon
 - 
            
              Mengharukan, Seorang Perawat Selamatkan Tiga Bayi Saat Ledakan di Lebanon
 - 
            
              Akibat Ledakan di Lebanon, Lebih dari 300 Ribu Orang Kini Menggelandang
 - 
            
              Bantu Pencarian Korban Ledakan Lebanon, Uni Eropa Terjunkan Tim SAR
 - 
            
              Raffi Ahmad Turut Prihatin Ledakan di Kota Beirut Lebanon
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu
 - 
            
              Dari Kuli Bangunan Jadi Gubernur, Abdul Wahid Kini Diciduk KPK dalam Operasi Senyap
 - 
            
              Sempat Dihadang Sopir Angkot, Kini Layanan Mikrotrans JAK41 Kembali Normal