Suara.com - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan ketika bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia menjadi satu-satunya orang yang melepas alas kakinya di dalam rumah yang terletak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Pada Rabu (5/8/2020), Gibran datang ke kediaman Megawati ditemani Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Solo yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Mereka disambut oleh Megawati yang didampingi oleh putrinya Puan Maharani.
Mereka kemudian melakukan foto bersama. Namun di antara empat orang tersebut, hanya Gibran satu-satunya yang kedapatan tidak mengenakan alas kaki.
Kontan, hal itu mendapat sorotan dari warganet. Beberapa mengatakan bahwa aksi Gibran melepas alas kakinya itu merupakan simbol kesopanan, namun ada pula publik sosial media yang tetap menuliskan kritiknya.
"Cuma Gibran yang nyeker." tulis seorang warganet di unggahan Instagram Puan Maharani..
"Begitu sopan nya Gibran, sampe lepas sendal demi menghormati tuan rumah," komentar seorang warganet lain.
"Politik dinasti merusak tatanan hidup berdemokrasi hebaatt hebaat," kritik warganet.
"Apakah bisa ketua DPR mempromosikan calon Wali Kota?" tanya warganet lain skeptis.
Baca Juga: Fakta Tikus Pithi, di Balik Penjahit dan Pak RW Penantang Gibran di Solo
"Orang itu punya kapasitas masing-masing, hanya kebetulan saja dia anak Jokowi, terlepas itu saya yakin Gibran adalah pribadi yang baik dan mampu berkompetisi dengan sehat dalam Pilkada nanti,"' tulis warganet lain.
Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan bahwa kedatangannya ke Jakarta untuk melihat keponakannya yang baru lahir yakni anak kedua Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu. Dia juga membawa oleh-oleh dari Solo untuk Megawati sehingga dirinya mampir ke Teuku Umar.
"Makanan," ujar Gibran kepada wartawan dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8/2020).
"Bikinan sendiri?" tanya wartawan.
"Hehehe.. bukan.. Makanan kesukaan Ibu (Megawati)," jawab Gibran.
Ketika ditanya apa yang dibahas Gibran dengan Megawati, Gibran mengaku hanya mengobrol santai seraya makan-makanan kecil.
Berita Terkait
-
Sambangi Puan Maharani di DPR, AHY Bahas Koalisi Pilkada Demokrat-PDIP
-
Tantang Gibran, Tikus Pithi Buka Suara Disamakan dengan Sunda Empire
-
Fakta Tikus Pithi, di Balik Penjahit dan Pak RW Penantang Gibran di Solo
-
Rudy Pastikan Purnomo Tak Sakit Hati Gagal Jadi Calon Wali Kota Solo
-
Kawal Gibran ke Teuku Umar, FX Hadi Rudyatmo Beberkan Pesan dari Megawati
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu