Suara.com - Ribuan orang Lebanon, yang marah dengan para pemimpin politik mereka, kembali turun ke jalan, empat hari setelah ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 154 orang.
Beberapa pengunjuk rasa bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata.
Ledakan Selasa di pelabuhan Beirut menghancurkan 'separuh kota' dan telah menyalakan kembali kemarahan yang mendalam pada apa yang dilihat banyak orang sebagai kelas politik yang tidak kompeten dan korup.
Ledakan itu disebabkan oleh stok amonium nitrat dalam jumlah besar yang disita dari kapal tetapi tidak pernah dipindahkan.
Pemerintah berjanji akan menemukan mereka yang bertanggung jawab.
Tetapi ada tingkat ketidakpercayaan yang sangat besar di Lebanon, di mana gerakan protes anti-pemerintah meletus Oktober lalu, yang dipicu oleh krisis ekonomi dan mata uang yang runtuh.
Dua menteri yang berusaha mengunjungi kawasan yang rusak parah dalam beberapa hari terakhir diusir.
"Setelah tiga hari membersihkan, menyingkirkan puing-puing dan menjilati luka kami ... sekarang saatnya untuk membiarkan kemarahan kami meledak dan menghukum mereka," kata Fares Halabi, seorang aktivis berusia 28 tahun, kepada kantor berita AFP menjelang protes hari Sabtu.
Sebuah pawai akan menghubungkan salah satu daerah paling hancur di dekat pelabuhan ke Martyrs 'Square, jantung pemberontakan anti-pemerintah yang dimulai tahun lalu.
Baca Juga: Presiden Lebanon: Ledakan Beirut Bisa Jadi Karena Rudal atau Bom
Beberapa pengunjuk rasa mendirikan tiang gantungan di Martyrs 'Square untuk menegaskan sikap mereka tentang para pemimpin politik negara
Selain menunjukkan kemarahan, pawai itu juga dimaksudkan untuk mengenang korban ledakan. Sekitar 5.000 orang luka-luka dan sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Menolak Investigasi Internasional
Presiden Lebanon Michel Aoun telah menolak seruan diadakannya penyelidikan internasional atas ledakan tersebut. Dia mengatakan pihak berwenang setempat akan memeriksa apakah itu dipicu oleh "campur tangan eksternal" seperti bom.
Lalu sudah sejauh mana penyelidikan berlangsung?
Presiden dan perdana menteri Lebanon mengatakan 2.750 ton amonium nitrat - yang biasa digunakan sebagai pupuk tetapi juga dapat digunakan untuk membuat bahan peledak - telah disimpan di gudang di pelabuhan tanpa tindakan pencegahan keamanan sejak 2014, saat dibongkar dari kapal kargo yang disita, MV Rhosus.
Berita Terkait
-
Belajar dari Gaya Licik Lebanon, Patrick Kluivert Wanti-wanti Skuad Timnas Indonesia
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
-
Penyebab Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Parah Hari Ini
-
Laga Kontra Lebanon dan Statistik Menipu yang Mulai Merambah Timnas Indonesia Senior
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Rekam Jejak Erick Thohir di Kabinet Prabowo: Bakal Dicopot dari Menteri BUMN Lalu Jadi Menpora?
-
Giliran Wakapolri Sambangi Istana Siang Ini, Ngaku Cuma Mau Rapat
-
Wali Kota Prabumulih H Arlan dari Partai Apa? Viral Kepala Sekolah Dicopot Karena Tegur Anaknya
-
Massa Emak-emak Geruduk Mapolda Metro Jaya: Bebaskan Delpedro Marhaen dkk Tanpa Syarat!
-
Kasus Balita Bengkulu Cacingan, DPR Ingatkan Jangan Sampai Terulang Tragedi Raya di Sukabumi
-
Apa Tugas DKP? Jenderal Djamari Chaniago Dulu Jadi Anggotanya dan Pecat Prabowo dari TNI
-
Usut Korupsi Hutan Inhutani V, KPK Periksa Staf Ahli Menhut dan 6 Saksi di Lampung
-
Komeng Tak Sudi Jabar Selalu Disalahkan jika Jakarta Banjir, Pramono Balas Begini!
-
Bawa 7 Poin Tuntutan, Hujan Deras Tak Surutkan Semangat Aksi Ojol di Depan Gedung DPR RI
-
Datangi Istana, Mendagri Tito Sebut Presiden Prabowo Bakal Lantik Menkopolkam Baru Siang Ini