Suara.com - Dalam pidato pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Jumat pagi kemarin, Presiden Joko Widodo mengatakan perekonomian global sekarang ini sedang macet akibat pandemi Covid-19.
Jokowi yang hadir mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur itu mengibaratkan kondisi perekonomian global seperti komputer hang.
"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus re-booting," kata Jokowi.
Kemudian dia mengatakan semua negara sekarang punya kesempatan men-setting ulang semua sistemnya. Bagi Indonesia, kata dia, ini saatnya membenahi diri secara fundamental di berbagai bidang.
Target Indonesia bukan hanya lepas dari pandemi atau hanya keluar dari krisis, tapi melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis saat ini. Menjadikan Indonesia Maju yang dicita-citakan bersama.
Pianis Ananda Sukarlan mengkritisi pernyataan Jokowi, Sabtu (15/8/2010), melalui akun Twitter @anandasukarlan, yang dikutip Suara.com atas seizin dia.
Menurut dia komputer itu hang akibat terinfeksi virus. Untuk menormalkannya kembali, seharusnya virus dihapus dulu karena sia-sia kalau hanya direboot.
"Bener banget. Tapi ini hang-nya karena kemasukan virus, Pak. Jadi virusnya kayaknya harus didelete dulu kali ya, kalau nggak, percuma aja reboot, ya nanti hang lagi, reboot lagi hang lagi ... " kata Ananda.
Ananda tak mengomentari lebih jauh soal isu ekonomi yang diangkat Jokowi. Dia kemudian tertarik untuk membahas makna pakaian adat yang dikenakan Presiden.
Baca Juga: Pidato Jokowi Soal Tanggulangi Covid-19 Diharapkan Jangan Cuma Retorika
"Anyway, aku suka banget Pak @jokowi pakai baju adat yang desainnya bagus banget. Mengingatkan kita secara visual bahwa keseragaman kita adalah keberagaman. Makasih Pak, semoga ditiru para pemimpin lain," kata dia.
Analogi komputer hang yang dilontarkan Jokowi dalam pidato kenegaraan juga dikomentari ekonom senior Rizal Ramli. Rizal Ramli mengingatkan Jokowi untuk terbuka dalam mengungkap permasalahan ekonomi di Indonesia yang sebenarnya.
Bagi Rizal Ramli, ekonomi Indonesia sebetulnya sudah krisis atau defisit sebelum ada pandemi COVID-19. Menurutnya, ekonomi hang atau tidak itu tergantung bagaimana operatornya.
"Kalau komputer hang yang nggak canggih operatornya, kan tinggal (tekan) ctrl alt delete," kata Rizal dalam acara Ngobrol Perkembangan Indonesia Bareng RR secara virtual, baru-baru ini.
Seharusnya, kata Rizal Ramli, para pejabat juga bisa melakukan restart lebih awal. Jika itu tidak bisa dilakukan, berarti permasalahan itu ada pada diri para pejabat.
"Kalau restart aja pejabat tidak bisa, itu yang hang bukan hanya komputer saja, tapi ada yang lain. Sebenarnya ada jalannya kok," kata Rizal.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga