Suara.com - Sebuah restoran di China minta maaf pada pelanggannya karena menerapkan kebijakan baru yang kontroversial, yaitu timbang berat badan sebelum menikmati makanan.
Menyadur Channel News Asia pada Sabtu (15/08/2020), pengusaha restoran ini 'terlalu bersemangat' menyambut kampanye nasional baru yang diserukan Presiden Xi Jinping.
Kini mereka menyesal atas sikap yang berlebihan ketika menginterpretasikan kampanye anti-limbah tersebut.
"Niat awal kami ingin menganjurkan mengurangi limbah dengan memesan makanan dengan cara yang sehat."
"Kami tidak pernah memaksa pelanggan untuk menimbang diri mereka sendiri," katanya dalam permintaan maaf yang diposting online pada Sabtu pagi.
Restoran daging sapi di pusat kota Changsha ini meminta pelanggannya untuk berdiri di atas timbangan dan memindai data mereka ke dalam aplikasi.
Selanjutnya, pihak restoran akan merekomendasikan pilihan makanan berdasarkan berat dan nilai kalori hidangan. Kebijakan ini langsung menuai kecaman setelah diumumkan pada hari Jumat (14/08/2020).
Sebelumnya, Presiden Xi Jinping meluncurkan kampanye 'operasi piring kosong' yang menargetkan limbah makanan.
"Sampah itu memalukan dan penghematan itu terhormat," kata Xi Jinping dalam pidatonya yang diterbitkan pada hari Selasa.
Baca Juga: Miris! 3 Jasad ABK WNI Tewas di Kapal China Diselundupkan Via Batam
Menurut kantor berita Xinhua, Xi Jinping menggambarkan jumlah makanan yang dibuang di negaranya mengejutkan dan menyedihkan. Jinping bahkan mengatakan limbah makanan adalah musuh terbaru negaranya.
Mengutip sebuah puisi, presiden China ke-7 itu berkata "Siapa yang tahu bahwa dari makanan kita di piring, setiap biji-bijian datang setelah kerja keras?"
"Kita harus tetap menjaga rasa krisis tentang ketahanan pangan. Dampak pandemi Covid-19 tahun ini telah membunyikan alarm." tambahnya.
Otoritas lokal segera bertindak dengan mengadakan 'operasi piring kosong', sebuah inisiatif yang pertama kali disebutkan pada tahun 2013 tetapi diangkat lagi oleh Xi Jinping.
Asosiasi Industri Katering Wuhan meminta pihak restoran untuk mengeluarkan sistem 'pemesanan N-1' di mana sebuah grup harus memesan satu hidangan kurang dari jumlah pengunjung.
Restoran harus menawarkan porsi setengah dan lebih kecil serta menawarkan kotak untuk dibawa untuk mengemas sisa makanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf