Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan kembali misi Presiden Joko Widodo yang pernah berjanji menjaga keberlangsungan laut Indonesia.
Susi tidak habis pikir jika ambisi yang pernah ia bangun bersama dengan Presiden Jokowi kini telah hilang dan terganti oleh kebijakan-kebijakan yang bertolak belakang.
"Indonesia 71 persen adalah laut, 99,7 persen perbatasan Indonesia dengan negara luar adalah laut. Kalau kita sudah memunggungi laut, kemudian 5 tahun kemarin presiden bermisi untuk menghadap laut untuk peduli dengan laut, lalu sekarang semua dilepas begitu saja, speechless," kata Susi dilansir dari tayangan YouTube Najwa Shihab yang dipublikasikan pada Minggu (16/8/2020).
Ketika ditanya apakah Susi merindukan saat-saat ketika masih diberi kewenangan membuat kebijakan sebagai Menteri Kelautan, ia mengelaknya.
"Kalau kangen sih enggak, hanya merasa sakit karena melihat ekosistem, lobster bayi-bayi diekspor. Just sad," kata Susi yang saat itu tengah berada di Natuna.
Sebagai tambahan, Menteri KKP Edhy Prabowo mengizinkan ekspor benih lobster melalui Permen KP Nomor 12 tahun 2020.
Ia mengeluarkan kebijakan itu untuk mendorong budidaya lobster nasional yang selama ini terhambat karena larangan mengambil benih lobster.
Susi kemudian melanjutkan penjelasannya bahwa dia tidak lagi peduli dengan politik Indonesia. Di pikirannya saat ini hanyalah bagaimana menjaga agar laut isinya bisa dinikmati oleh anak cucu bangsa Indonesia nanti.
"Saya pikir I don't care about politics, tapi ekosistem is something that we all need, mestinya tidak dipolitisasi, mestinya it's not about politics,"
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Buka Lowongan Pekerjaan, Ini Persyaratan Lengkapnya
Lebih lanjut, Susi membeberkan bahwa ia peduli dengan lingkungan terutama laut bukan karena pernah didapuk sebagai Menteri, melainkan karena kekayaan alam Indonesia itu sudah menjadi bagian dari kehidupannya selama ini.
"Saya sebelum jadi menteri pun sudah peduli dengan lingkungan, terutama lingkungan bahari air. Karena saya dulu bekerja 30 tahun sampai akhirnya hilang itu sumber daya ikan tiba-tiba, tidak bisa ekspor lagi. So, saya tahu banget, jadi kalau kita enggak peduli, enggak bisa dong," ujar perempuan asal pesisir Pangandaran, Jawa Barat ini.
Susi mengaku sedih dan marah melihat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah baru-baru ini bertolak belakang dengan komitmen menjaga lingkungan.
Ia percaya bahwa pemerintah memiliki kekuasaan membuat keputusan, sekaligus berharap agar selalu ada pemikiran untuk keberlanjutan ekosistem dalam setiap kebijakan mereka.
"Yang saya lihat policy-policy yang menjaga kedaulatan, keberlanjutan yang sebetulnya dua itu kalau dilaksanakan akan muncul kesejahteraan. Saya menjabat tidak ingin meninggalkan nama atau apa, tetapi legacy untuk anak-anak bangsa, nothing more," kenang Susi.
Berita Terkait
-
Ditanya Suka Bubur Diaduk atau Nggak, Rich Brian Mantap Jawab Begini
-
Susi Pudjiastuti Buka Lowongan Pekerjaan, Ini Persyaratan Lengkapnya
-
Profil Jerinx SID, Musisi yang Terseret Kasus Pencemaran Nama Baik
-
Diungkap Ajudan, Menteri KKP Edhy Pernah Jadi Tukang Cuci Baju Prabowo
-
Memuji Fotonya Sendiri, Susi Pudjiastuti Ditanya Pakai Skincare Apa
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!