Suara.com - Sebuah universitas di Jerman menawarkan hadiah kepada warga Jerman yang ingin rebahan menjauhkan diri dari aktivitas sebagai bagian dari penelitian untuk pameran tentang keberlanjutan.
Menyadur United Press International, Jumat (21/8/2020), Universitas Seni Rupa Hamburg mengatakan tiga orang akan menerima "hibah untuk tidak melakukan apa-apa" dan dibayar 1.900 dolar (Rp 27,9 juta) untuk rebahan.
Sekolah tersebut mengatakan pelamar bebas memilih bentuk kemalasan mereka sendiri dan panel pejabat sekolah akan memilih tiga terbaik.
"Tidak melakukan apa-apa tidaklah mudah," kata Friedrich von Borries, arsitek dan ahli teori desain yang merancang program tersebut, kepada The Guardian.
"Kami ingin fokus pada ketidakaktifan aktif. Jika Anda mengatakan Anda tidak akan pindah selama seminggu, maka itu mengesankan. Jika Anda mengusulkan Anda tidak akan pindah atau berpikir, itu mungkin lebih baik." jelas Friedrich.
Von Borries mengatakan jangka waktu tidak aktif terserah peserta.
"Jika Anda mengatakan Anda tidak akan tidur, maka Anda hanya dapat melakukannya untuk beberapa hari," kata Von Borries.
"Tetapi jika Anda mengatakan Anda tidak akan berbelanja maka itu adalah sesuatu yang dapat Anda pertahankan lebih lama." ujar Von Borries.
Sekolah mengatakan uang hibah akan dikeluarkan ketika siswa yang terpilih menyerahkan laporan pengalaman mereka pada pertengahan Januari.
Baca Juga: Jerman Kaitkan Kecelakaan Mobil di Berlin dengan Serangan Ekstremis Islam
Von Borries mengatakan para peserta yang mengirimkan laporan mereka akan dibayar terlepas dari apakah upaya ketidakaktifan mereka berhasil.
Semua aplikasi yang diajukan akan menjadi bagian dari pameran yang disebut The School of Inconsequentiality: Towards A Better Life, yang direncanakan pada November.
Pameran ini akan mengeksplorasi pertanyaan: "Apa yang dapat saya hindari sehingga hidup saya memiliki lebih sedikit konsekuensi negatif pada kehidupan orang lain?"
Von Borries mengatakan idenya adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara bagaimana masyarakat mendorong keberlanjutan dan bagaimana masyarakat menghargai kesuksesan materi.
"Program beasiswa ini bukan lelucon tapi eksperimen dengan niat serius." Kata Von Borries.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang