Suara.com - Seorang gadis di India diperkosa secara bergilir oleh tiga orang, sebelum dibunuh dan dibuang di septic tank.
Menyadur Gulf News, kepolisian India telah menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan pada Jumat (21/8) lalu.
Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi di Benggala Barat pada awal Agustus ini, diidentifikasi sebagai Rahman Ali, Jamirul Haque, dan Tamirul Haque.
Gadis berusia 16 tahun ini hilang pada 10 Agustus lalu. Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke pada polisi setempat.
Setelah dilakukan pencarian, korban yang berasal dari kota Rajganj ini ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah septic tank di sebuah rumah yang terletak di daerah Pradhan Para.
Pencarian pelaku pun segera dilakukan dan polisi berhasil meringkus mereka yang bertanggung jawab pada Kamis (20/8) lalu.
Kepada polisi, para pelaku mengaku telah memerkosa dan membunuh gadis itu pada 15 Agustus.
Pejabat kepolisian menambahkan, para pelaku mencoba menyembunyikan aksi mereka, dengan membuang mayat korban ke septic tank.
Anggota majelis legislatif lokal (MLA) Khageswar Roy dari Kongres Trinamool India disebutkan telah bertemu dengan keluarga korban dan menuntut hukuman mati bagi para pelaku.
Baca Juga: Harley-Davidson Disinyalir bakal Hengkang dari India, Langkah Trump Gagal?
Lebih lanjut disebutkan, polisi tengah mengembangkan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Juga terjadi pada Agustus, gadis berusia 15 tahun menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan secara berkelompok.
Gadis yang berasal distrik Sepahijala, negara bagian Tripura ini diperkosa oleh lima orang pada pekan lalu. Satu pelaku berhasil diringkus.
Kepolisian Tripuran pada Rabu (19/8) lalu membagikan rincian tentang insiden ini sebagai upaya untuk melakukan penangkapan terhadap empat tersangka lain yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Tragedi pelecehan seksual ini bermula ketika lima pria tiba-tiba menyambangi rumah korban pada Minggu (16/8) malam.
Para pelaku langsung masuk ke rumah gadis yang merupakan siswa kelas delapan sekolah menengah pertama ini dan melakukan penyerangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO