Suara.com - Seorang siswa di Meksiko mengalami insiden penyerangan oleh pencuri saat ia mengikuti kelas online menggunakan Zoom, teman sekelasnya juga ikut menyaksikan insiden tersebut.
Menyadur Mirror, Rabu (26/8/2020), seorang pencuri menyatroni rumah siswi tersebut di Durango, Meksiko ketika dia sedang mengikuti pelajaran bahasa Inggris yang dilakukan dari jarak jauh karena pandemi virus corona.
Pencuri itu kemudian langsung mengikatnya dan menyumbatnya di depan teman-teman sekelasnya sebelum kelas dimulai, dan kemudian menurunkan kamera komputer sehingga tidak ada yang bisa terus melihat kejahatannya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan siswi tersebut, yang diidentifikasi dalam Zoom-nya sebagai Ariana, duduk tak bergerak dan tampaknya tidak melawan sang pencuri.
Setelah menggeledah rumah, pencuri menemukan kunci kendaraan dan menggunakannya untuk melarikan diri dari rumah siswi tersebut.
Antonio Bracho, direktur Keamanan Umum Kota, melaporkan bahwa panggilan untuk bantuan diterima dari teman sekelasnya yang menyaksikan insiden tersebut melalui aplikasi Zoom.
Aparat, Polisi Pencegahan dan Penyidik Kejaksaan Negeri Durango, langsung mendatangi rumah korban meski pencuri sudah kabur.
Tetangga pun menelepon ibu korban yang tiba di rumahnya tak lama setelah polisi datang untuk mengecek keadaan putrinya.
Wanita muda tersebut juga sudah diberikan konseling oleh Unit untuk Perhatian terhadap Keluarga dan Kekerasan Gender.
Baca Juga: Kabar Baik, Argentina dan Meksiko Siap Produksi Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baik polisi setempat dan Kejaksaan Durango melaporkan bahwa tersangka telah diidentifikasi. Namun, dia belum ditangkap.
Pihak berwenang juga mengatakan kendaraan yang dicuri sudah ditemukan.
Penggunaan aplikasi panggilan video bernama Zoom untuk bekerja dan sekolah melonjak karena pandemi virus korona.
Aplikasi tersebut juga seperti menjadi saksi bisu untuk sejumlah insiden dari yang mengerikan hingga tidak lazim terjadi.
Awal bulan ini, seorang wanita ditembak mati di depan putrinya yang berusia 10 tahun yang sedang mengikuti kelas online.
Guru anak itu mengatakan ia mendengar keributan di kelas Zoom-nya dan melihat muridnya menutup telinganya sebelum layarnya menjadi hitam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'