Suara.com - Presiden AS Donald Trump diisukan terserang stroke pada bulan November tahun lalu, namun dengan cepat, Trump dan dokternya menyangkal tudingan itu.
Menyadur Channel News Asia, Rabu (02/09/2020), pembelaan ini muncul setelah penulis Don Winslow mencuit pada bulan lalu bahwa ia telah menerima informasi dari tiga pelapor bahwa Trump mendapat 'sedikit serangan kecil'.
"Saya mengonfirmasi bahwa Presiden Trump tidak mengalami atau dievaluasi untuk kecelakaan serebrovaskular (stroke), serangan iskemik transien (stroke mini), atau keadaan darurat kardiovaskular akut, seperti yang telah dilaporkan secara salah di media," kata dokter Trump, Sean Conley dalam sebuah pernyataan.
"Presiden tetap sehat dan saya tidak khawatir tentang kemampuannya untuk mempertahankan jadwal ketat di depannya. Seperti yang dinyatakan dalam laporan terakhir, saya berharap dia tetap fit untuk melaksanakan tugas-tugas Kepresidenan," tambah Conley.
Reporter New York Times Michael Schmidt juga menulis di buku berjudul Donald Trump v. The United States bahwa pada bulan November Wakil Presiden AS, Mike Pence harus bersiaga untuk ambil alih kekuasaan jika Trump sewaktu-waktu dibius dalam prosedur medis.
Namun lagi-lagi hal ini dibantah Mike Pence. Saat melakukan sesi wawancara dengan Fox news, ia mengatakan "tak ingat jika harus bersiaga."
"Saya tidak ingat diberitahu untuk bersiaga. Saya hanya diberitahu bahwa presiden ada janji dengan dokter," katanya.
November merupakan bulan yang cukup sakral bagi Domald rump karena pada saat itu, ia diserbu dengan isu miring terkait kesehatannya. Berbagai spekulasi muncul karena trump mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed secara mendadak.
Hal ini sangat aneh, karena kunjungan ini dilakukan lebih awal dari jadwal pemeriksaan fisik tahunan yang sudah terencana sebelumnya.
Baca Juga: Kisah Pilu Kakek Stroke Penjual Martabak, Sudah Tak Sanggup Berjalan Jauh
Isu tentang kesehatan Trump juga muncul saat ia memberi pidato di acara kelulusan Akademi Militer AS West Point pada Minggu (14/06/2020). menyadur Forbes, ia menunjukkan gelagat aneh seperti minum dengan dua tangan dan kesulitan berjalan.
Mulanya, ia mengambil gelas memakai tangan kanan. Tapi ia lantas menggunakan kedua tangannya untuk mengarahkan gelas menuju mulut. Trump juga menunjukkan langkah yang mirip bayi ketika menuruni panggung.
Aksi Trump minum dengan dua tangan bukan kali pertama dilakukan. Forbes mencatat pada November 2017, Trump juga hal yang sama. Tahun 2016, Trump juga tertangkap kamera minum dengan dua tangan.
Sekretaris pers Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan Trump perlu 'memastikan' kesehatannya di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada bulan November untuk mengantisipasi tahun 2020 yang padat jadwal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi