Suara.com - Pemerintah Arab Saudi menegaskan komitmennya bahwa mereka tetap mendukung kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat.
Menyadur Arab News, Kamis (17/9/2020), pernyataan Arab Saudi muncul menyusul gelombang normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel.
Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, sebelumnya telah sepakat berdamai dengan Israel lewat Amerika Serikat sebagai perantara.
Penandatanganan perjanjian damai dengan Israel dilakukan UEA dan Bahrain di Gedung Putih, Washington D.C, Amerika Serikat.
Kabinet Arab Saudi mengatakan bahwa mereka mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk masalah Palestina.
"Memungkinkan rakyat Palestina untuk mendirikan negara Palestina merdeka mereka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya."
Perjanjian damai atau normalisasi hubungan UEA dan Bahrain terhadap Israel menjadi momen bersejarah mengingat negara Timur Tengah selama ini 'memusuhi' Israel sebagai tanda pembelaan terhadap Palestina.
Gelombang perjanjian damai ini disebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan terus terjadi ke depannya. Bahkan dia yakin Arab Saudi jadi salah satu negara tersebut.
Namun, Arab Saudi sebelumnya telah menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel hanya bisa terwujud apabila Palestina mendapat kemerdekaannya.
Baca Juga: Positif Covid-19, Dino Patti Djalal: Salam ke Semua Sahabat
Menyadur Israel National News, Senin (7/9/2020), seorang anggota senior keluarga kerajaan Saudi kemudian menekankan bahwa harga Arab Saudi untuk mencapai perdamaian dengan Israel adalah terkait nasib Palestina.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatkan pembentukan negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya adalah syarat mutlak untuk perdamaian.
Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi ada desas-desus dalam beberapa tahun terakhir tentang pemulihan hubungan antara kedua negara. Pejabat Saudi membantah laporan itu.
Sementara Arab Saudi tidak mengakui Israel, pekan lalu kerajaan mengatakan akan mengizinkan penerbangan antara UEA dan Israel, termasuk oleh pesawat Israel, untuk menggunakan wilayah udaranya.
Berita Terkait
-
Terang-terangan Ingin Bunuh Presiden Bashar Al Assad, Suriah Kecam AS
-
Cerita Epidemiolog Indonesia di AS yang Kuasai Empat Bahasa Pemrograman
-
Ditagih Upah Malah Marah, 2 WNI di Jeddah Dianiaya Majikan
-
Kasus Covid-19 Tembus 5 Juta, India Diprediksi Bisa Lewati Amerika Serikat
-
Usai Perjanjian Diplomatik UEA-Bahrain, Israel-Hamas Saling Serang
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen