Suara.com - Gedung Balai Kota DKI Jakarta Blok G telah ditutup sementara waktu untuk tiga hari sejak Kamis (17/9/2020) kemarin.
Sementara dua hari yang lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah dinyatakan wafat karena positif corona.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut penutupan Balai Kota tak ada hubungannya dengan kematian Saefullah.
"Penutupan Blok G (Balai Kota) itu bukan karena pak Sekda," ujar Riza kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).
Menurut Riza, tempat kerjanya itu ditutup karena ada dua pegawai yang terpapar Covid-19 belum lama ini. Karena itu harus dilakukan penutupan untuk sterilisasi dan pelacakan penularan.
Sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 88, jika ada gedung yang dikonfirmasi memiliki kasus corona, maka harus dilakukan penutupan sementara selama tiga hari.
"Karena ada dua pegawai yang terpapar. Jadi pak Gubernur memutuskan tiga hari ditutup," jelasnya.
Selama penutupan, gedung Balai Kota blok G akan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Lalu tim kesehatan akan melakukan penelusuran guna mencegah penularan meluas.
"Kemudian dilakukan pembersihan dan tes swab. Tes swab itu rutin dan kontak tracing," pungkasnya.
Baca Juga: Dikritik Bawa Jenazah Sekda DKI, Wagub: Kebetulan Jalannya Lewat Balai Kota
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk menutup sementara gedung Balai Kota DKI Jakarta Blok G. Sebab, ada 14 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terpapar virus corona.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan 11 orang PNS di antaranya yang positif corona merupakan stafnya di BKD. Hasil swab diketahui sejak Senin (14/9/2020) lalu.
"Dari saya itu staf saya itu hasil terpaparnya ada. 11 staf yang di pelayanan semua. Di BKD," ujar Chaidir saat dihubungi Suara.com, Kamis (17/9/2020).
Karena kejadian itu, sejak Senin kemarin pihaknya sudah menutup lantai 21 blok G. Seluruh pegawai diminta untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Di antaranya di BKD sendiri kita sudah tutup lantai 21 sudah kita tutup. Pelayanannya WFH," jelasnya.
Tak hanya di BKD, di bagian Biro Hukum disebutnya ada tiga PNS yang terpapar corona. Mereka langsung melakukan isolasi dan WFH.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Misi Roy Suryo Terbang ke Sydney: Investigasi Kampus Gibran, Klaim Kantongi Bukti Penting dari UTS
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Polisi Temukan 5 Gigabyte Data Rahasia Hasil Retas Bjorka, di Antaranya Milik Perusahaan Asing
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
-
Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...
-
Tragis! Dikeroyok Teman Satu Tongkrongan, Luis Tewas di Depan Masjid usai Pesta Miras
-
Zulkifli Hasan Klaim Program MBG Bisa Tingkatkan IQ Anak Indonesia