Suara.com - Maskapai penerbangan global menyerukan untuk semua penumpang agar melakukan tes antigen Covid-19 sebelum berangkat menuju negara tujuan.
Menyadur Asia One, Rabu (23/9/2020) kepala Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan aturan tersebut diharadapkan dapat menggantikan anjuran karantina mandiri.
"Kami tidak melihat solusi alternatif yang kurang menantang atau lebih efektif," kata Direktur Jenderal IATA Alexandre de Juniac.
Juniac menambahkan bahwa tes antigen yang cepat dan terjangkau yang dapat dilakukan oleh staf non-medis diharapkan akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang dan harus diluncurkan di bawah standar yang disepakati secara global.
Maskapai penerbangan yang terpukul oleh pandemi Covid-19 mendesak pemerintah untuk menyusun alternatif untuk pembatasan perjalanan yang masih menghambat pemulihan lalu lintas udara.
Dengan tes antigen cepat tersedia masing-masing hanya dengan 7 dolar (Rp 104.000), De Juniac mengatakan, maskapai penerbangan akan mendorong penggunaannya.
Tes tersebut juga diharapkan mendapat dukungan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan PBB yang mengawasi aturan penerbangan global.
"IATA yakin produksi dapat dengan cepat ditingkatkan menjadi jutaan per hari dan pengujian bertahap antara Oktober hingga akhir tahun, membantu menyelamatkan penumpang dari musim dingin," kata De Juniac kepada Reuters.
Juniac juga mengungkapkan jika penggunaan alat tes tersebut memerlukan kesepakatan global untuk memastikan hasil tes pra-keberangkatan diterima secara seragam oleh negara tujuan.
Baca Juga: Edarkan Barang Haram, Donni dan Subhan Dituntut Hukuman Mati
"Ini juga akan meningkatkan kepercayaan penumpang bahwa semua orang di pesawat telah diuji." kata Juniac.
Posisi maskapai penerbangan telah berkembang dengan teknologi uji. Sebulan yang lalu, IATA berdebat mengenai tes PCR berbasis lab yang dilakukan 48 jam sebelum keberangkatan.
Menurut De Juniac, pemeriksaan pada menit-menit terakhir di bandara dianggap lebih efektif karena menutup sistem untuk memungkinkan adanya sertifikat palsu atau infeksi yang terjadi sesaat sebelum perjalanan.
Tes antigen lebih cepat tetapi kurang sensitif dan oleh karena itu sedikit lebih mungkin untuk salah mendeteksi kasus positif daripada tes PCR, meskipun selisih akurasinya telah mengecil.
Di antara perusahaan yang memasarkan tes baru, spesialis diagnostik Jerman Qiagen mengatakan awal bulan ini pihaknya berencana meluncurkan tes antigen Covid-19 yang memberikan hasil dalam 15 menit dan dapat digunakan di bandara atau stadion.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi