Suara.com - Di era kebebasan bermedia sosial seperti sekarang ini, banyak orang yang terobsesi untuk terkenal sehingga sering menghalalkan segala cara.
Belum lama ini, sebuah video TikTok yang dibuat oleh kreator @kevinwilboy membuat gempar media sosial karena dinilai telah melecehkan masjid dan agama Islam.
Dalam video yang salah satunya diviralkan oleh akun Instagram @smart.gram itu, pemuda tersebut membuat konten di depan sebuah masjid.
"Guys, gua lagi jalan. Trus denger suara aneh ini. Ternyata suaranya dari sana guys, yang nyetel lagu ini bener-bener nggak ada akhlak, kacau," katanya sambil menunjukkan masjid yang dimaksud.
Lantaran memancing keributan, pemuda tersebut langsung bergerak cepat dengan membuat klarifikasi di video lainnya untuk menjelaskan maksud dari kontennya.
"Konten edukasi kok dibilang rasis, rasis dari mana, gue bikin konten itu edukasi. Jangan setel lagu di masjid," ujarnya.
Ia pun mengakui kalau lagu dengan genre musik ala diskotik tersebut hanya editan dan tidak benar-benar diputar dari masjid.
"Walaupun di konten tersebut gua pakai editan, itu cuma buat perumpamaan, tapi maksudnya jangan pernah setel lagu di masjid," sambungnya.
Menurut pemuda itu, orang-orang yang protes dengan kontennya berarti otaknya tidak bisa menangkap pesan yang ia sampaikan.
Baca Juga: Tawuran Diduga Antar Ormas di Depan Polsek Kasihan, Satu Polisi Terluka
"Udah ikutan aja giveaway ini, syaratnya cuma like, komen dan follow," tutupnya di ujung klarifikasi yang ternyata hanya buat iming-iming hadiah berupa sebuah gawai.
Meski hanya konten, video unggahan @kevinwilboy tersebut telah membuat keresahan sehingga harus ditangani oleh pihak kepolisian.
Di video lanjutan yang diunggah akun Instagram @ndorobeii, pemuda tersebut sudah ditangkap polisi dan langsung diamankan dari amukan massa.
Sejumlah massa yang geram menuntut kepolisian untuk menegakkan keadilan setegak-tegaknya karena pemuda itu sudah dicap menghina Islam.
Sementara di akun @brigadepersis.id, pihak kepolisian meminta masyarakat untuk tetap tenang agar tidak menimbulkan kekacauan.
"Kepada rekan-rekan mohon tetap menjaga kondusifitas, dengan kepala dingin, kasus ini masih dalam Proses dan dilimpahkan kepada pihak yang berwenang. Tidak ada rasisme, tersangka adalah oknum dan bukan cerminan dari ras tertentu," tulis keterangan @brigadepersis.id.
Berita Terkait
-
Adultifikasi di Medsos Bikin Anak Kehilangan Masa Kanak-Kanak
-
Viral Ustaz Yusuf Mansur Mau Beli YouTube dan Ganti jadi YouSufe, Dinar Candy: Halo BNN
-
Nama Indy Barends Trending di X Karena RM BTS, Begini Reaksi Manajer
-
Siapa Mas Gunawan? Kontennya Dikecam karena Pamer Kemesraan dengan Anak SMP
-
Cerita Personel Elephant Kind Dapat Ancaman Pembunuhan di London
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik