Suara.com - Pemerintah Jepang berencana untuk membuang lebih dari 1 juta ton air yang terkontaminasi radioaktif pembankit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke laut.
Kabar tersebut dilaporkan media Negeri Sakura, salah satunya kantor berita Kyodo. Keputusan resmi disebut-sebut bisa diambil pemerintah Jepang pada akhir bulan ini.
Pemerintah Jepang telah mencari cara untuk menyingkirkan limbah berbahaya itu yang jumlahnya kian menumpuk sejak PLTN itu hancur akibat tsunami besar pada Maret 2011 lalu.
Dorongan untuk segera mengambil tindakan terus dihadapi pemerintah Jepang lantaran ruang penyimpanan di situs pembangkit nuklir hampir terisi penuh.
Operator pembangkit listrik, Tokyo Electric Power (Tepco), memperkirakan semua tangki yang tersedia akan penuh pada musim panas 2022.
Hingga bulan lalu, 1,23 juta ton air yang tercemar karena digunakan untuk mencegah pelelehan tiga inti reaktor yang rusak, disimpan di 1.044 tangki, dengan jumlah air limbah yang meningkat 170 ton per hari.
Sistem Pemrosesan Cairan Canggih Tepco menghilangkan zat yang sangat radioaktif dari air tetapi sistem tersebut tidak dapat menyaring tritium.
Tritium adalah isotop radioaktif hidrogen yang secara rutin dilarutkan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir dan dibuang bersama air ke laut.
Panel ahli yang menasihati pemerintah mengatakan awal tahun ini bahwa melepaskan air adalah salah satu “pilihan yang paling realistis”.
Baca Juga: Jarang Diketahui, 4 Wisata Bali Ini Tawarkan Suasana Bak di Jepang
Para ahli mengatakan tritium, isotop radioaktif hidrogen, hanya berbahaya bagi manusia dalam dosis yang sangat besar.
Sedangkan Badan Energi Atom Internasional mengatakan air limbah yang akan dilepaskan ke laut sebaiknya diencerkan terlebih dahulu untuk mengurangi konsentrasi tritium.
Rencana itu tak mendapat tanggapan positif dari masyarakat, khususnya para nelayan Jepang. Mereka menentang keras karena khawatir produk laut Jepang tak akan laku di pasaran karena stigma limbah radioaktif.
Hiroshi Kishi, presiden federasi nasional koperasi perikanan, menyuarakan penentangan atas langkah tersebut dalam pertemuan dengan kepala sekretaris kabinet, Katsunobu Kato, minggu ini.
Nelayan setempat mengatakan rencana pemerintah akan membatalkan kerja bertahun-tahun untuk membangun kembali reputasi industri perikanan sejak bencana kerusakan PLTN pada 2011 silam.
Surat kabar Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa air di PLTN Fukushima Daiichi akan diencerkan di dalam tanaman sebelum dilepaskan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa