Suara.com - Seorang pria India berusia 74 tahun, keliru dinyatakan meninggal dan dimasukkan ke dalam tempat pendingin jenazah. Kekeliruan ini disadari keesokan harinya, namun upaya menyelamatkannya gagal.
Ia meninggal pada Jumat (16/10), beberapa hari setelah dirawat.
Dilansir BBC Indonesia -- Jaringan suara.com, Balasubramanyam dinyatakan meninggal pada hari Senin setelah dibawa ke rumah sakit. Tidak jelas apa yang salah dengannya.
Ia lalu ditempatkan di tempat pendingin jenazah sampai keesokan harinya ketika pengurus datang ingin mengambil tubuhnya untuk pemakaman dan melihat tubuh kakek 74 tahun itu gemetar. Ia menjadi tersadar bahwa sang kakek masih hidup.
Balasubramanyam kemudian dibawa ke rumah sakit kedua tetapi nyawanya tak dapat diselamatkan. ia meninggal pada hari Jumat.
Dekan rumah sakit pemerintah di selatan kota Salem, Dr Balajinathan, mengatakan pasien dirawat dalam kondisi mengantuk setelah penyelamatannya dan meninggal karena masalah terkait paru-paru.
Dokter ini mengatakan kepada BBC Tamil, tidak jelas berapa jam pria lansia itu berada dalam tempat pendingin jenazah.
Setelah dinyatakan meninggal oleh dokter di rumah sakit swasta pada hari Senin, keluarga kakek itu membawa pulang jenazahnya dan memanggil pengurus setempat untuk mengirim kotak lemari pendingin.
Mereka kemudian memberi tahu kerabat bahwa mereka akan mengadakan pemakaman pada hari Selasa.
Baca Juga: KDRT, Suami Kurung Istri di Kamar Mandi selama Satu Tahun
Perusahaan pemakaman mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh saudara laki-laki Balasubramanyam bahwa ia memiliki "surat yang ditandatangani oleh seorang dokter tentang kematiannya".
Kepala polisi Salem Senthil Kumar mengatakan keluarga tersebut tidak dapat menunjukkan sertifikat medis atas kematian kakek itu.
Polisi memperkarakan keluarga karena "bertindak gegabah atau lalai membahayakan nyawa manusia".
Pihak keluarga mengklaim bahwa ia juga menderita masalah neurologis, kata kepala polisi itu.
Balasubramanyam tinggal bersama istri, dua anak perempuan dan saudara laki-lakinya.
Tidak jelas bagaimana ia bertahan dari suhu beku di dalam kotak pendingin itu.
Rumah sakit swasta tempat awal ia dinyatakan meninggal juga sedang diselidiki.
BBC telah mencoba menghubungi rumah sakit swasta dan keluarganya, tetapi tidak ada yang berkomentar, juga tidak ada tanggapan dari dokter yang awalnya menyatakan kakek itu meninggal.
Berita Terkait
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Tur Lionel Messi di India Disorot, Diduiga Dimanfaatkan Elite Politik
-
Kenapa India Ricuh saat Lionel Messi Datang?
-
Lionel Messi Tur ke India Dibayar Mahal dengan Kericuhan Memalukan, Hingga Dibuatkan Patung Kurus
-
Detik-detik Lionel Messi Dievakuasi Usai Fans India Ngamuk dan Serbu Lapangan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang