Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan negaranya tidak gentar dengan ancaman-ancaman yang dikeluarkan Amerika Serikat. Ia menantang balik AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap negaranya.
Erdogan menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa di provinsi Malatya, Turki timur.
Amerika Serikat sebelumnya mengancam akan menjatuhi sanksi terhadap Turki yang dinilai ikut campur dalam konflik antara Azerbaijan dan Armenia.
Ankara diketahui mendukung Azerbaijan dalam konflik tersebut, untuk melawan pasukan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh.
"AS tidak tahu dengan siapa mereka berurusan. Terapkan sanksi, apa pun itu," kata Recep Tayyip Erdogan dikutip dari Daily Sabah, Senin (26/10/2020).
Selain perihal masalah konflik Azerbaijan-Armenia, hubungan antara Turki dan Amerika Serikat telah merenggang sejak tahun lalu.
Hal itu terjadi lantaran Turki mengakuisisi sistem pertahanan udara canggih S-400 Rusia. Kondisi itu mendorong Washington untuk mendepak Turki dari program jet F-35 Lightning II.
AS berpendapat bahwa sistem tersebut dapat digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan rincian rahasia pada jet Lockheed Martin F-35 dan tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Turki, bagaimanapun, bersikeras bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi tersebut.
Baca Juga: Kepala Staf Wapres AS Mike Pence, Marc Short Positif Covid-19
"AS ingin kami mengirim kembali sistem rudal S-400 Rusia. Kami bukan masyarakat suku; kami adalah negara (berdaulat) Turki," kata Erdogan
Terkait konflik Azerbaijan-Armenia, Turki terang-terangan membantu nama pertama karena adanya hubungan diplomatik yang kuat, berdasarkan prinsip "satu bangsa, dua negara".
Banyak pejabat Turki termasuk Erdogan telah bersumpah solidaritas penuh dengan Azerbaijan saat Yerevan melanjutkan pendudukan ilegal atas tanah Azerbaijan.
Wakil Presiden Fuat Oktay mengatakan pekan lalu bahwa Turki tidak akan ragu untuk mengirim pasukan dan memberikan dukungan militer kepada Azerbaijan jika Baku memintanya.
Nagorno-Karabakh sendiri yang disengketakan secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan.
Nagorno-Karabakh terletak di Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali separatis Armenia, yang didukung oleh Armenia, sejak perang di sana berakhir pada tahun 1994.
Tag
Berita Terkait
-
Temukan Senjata saat Pesta Ulang Tahun, Bocah Meninggal Dor Diri Sendiri
-
Pemerintah AS Desak Pemblokiran TikTok Berlaku 12 November
-
Sebut Emmanuel Macron Butuh Perawatan Mental, Prancis Kecam Presiden Turki
-
Dikejar Jemaah Masjid, 2 Remaja Gagal Mencuri Mobil
-
Petaka Hidup di Komunitas Anti-Masker: Keluarga Hancur Dihantam Corona
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
ICW: Baru Setahun, Prabowo-Gibran Bikin Reformasi 1998 Jadi Sia-sia
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm