Suara.com - Bukan hanya manusia yang bersiap menyelamatkan diri, monyet-monyet penghuni Gunung Merapi juga telah bereaksi merespon peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Carik Glagaharjo, Joko Purwanto, mengatakan monyet penghuni Merapi mulai turun sejak beberapa hari terakhir.
“Itu sudah menjadi salah satu penanda aktivitas Merapi mulai meningkat. Apalagi cuaca di sini mulai panas [gerah],” kata Joko seperti dilansir dari Solopos.com, Sabtu (7/11/2020).
Sementara itu, warga tidak panik maupun bingung merespons peningkatan aktivitas Merapi. Sejak lama, kata Joko, penduduk lereng Merapi sudah memahami tanda-tanda yang dikirimkan gunung.
Mereka menyiapkan diri. Seluruh barang-barang berharga sudah dimasukkan ke dalam tas untuk persiapan.
“Dimasukkan dalam TSM. Itu Tas Siap Minggat [TSM], sudah disiapkan oleh warga jika sewaktu-waktu dievakuasi tinggal jalan,” katanya.
Joko juga menyiapkan kandang darurat yang akan didirikan tidak jauh dari barak. Jumlah ternak yang dievakuasi sekitar 300 ekor.
“Rencana di depan tanah lapang itu agar warga tidak terlalu jauh untuk merawat ternaknya,” ucap Joko.
Gunung Merapi naik status ke level Siaga sejak Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB. Kenaikan status ini disebabkan aktivitas vulkanik di dalam gunung.
Baca Juga: Juru Kunci Merapi: Batu Jatuh Suaranya Gembludug, Sinyal Meliuk-liuk
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menuturkan pada rentang 30 Oktober 2020 sampai 5 November 2020, terjadi 139 kali gempa vulkanik dangkal, 1.663 kali gempa multifase, 9 kali gempa low frekuensi, 391 kali gempa guguran, 330 kali gempa hembusan dan 9 kalo gempa tektonik banyak.
"Lebih tinggi dibanding minggu lalu," katanya, Sabtu (7/11/2020).
Sebagai perbandingan, data pengamatan Gunung Merapi pada rentang 23-29 Oktober, terjadi 81 kali gempa vulkanik dangkal, 864 kali gempa multifase, 10 kali gempa low frekuensi, 376 kali gempa guguran, 286 kali gempa hembusan dan tujuh kali gempa tektonik.
Meski demikian, analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 3 November 2020 dibanding 30 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah. Perhitungan kubah lava pada hati yang sama yakni sebesar 200.000 meter persegi.
"Tidak teramati pula adanya material magma baru," ujarnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan Electronic Distance Measurement pada rentang pengamatan tersebut menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 sentimeter per hari.
Tag
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri