News / Nasional
Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB
Tangkap layar Presiden Prabowo Subianto (YouTube/Sekretariat Presiden)
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo menginstruksikan jajaran Kabinet Merah Putih untuk bermental baja menghadapi kritik publik saat rapat di Istana Negara, Senin (15/12/2025).
  • Prabowo menekankan bahwa pejabat harus tetap fokus mengabdi dan bekerja sepenuh hati demi kepentingan dan kesetiaan kepada rakyat Indonesia.
  • Presiden memerintahkan pimpinan seperti Panglima TNI dan Kapolri memberi penghargaan layak bagi petugas lapangan yang bekerja keras.

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memberikan sebuah pesan menohok kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Di tengah sorotan dan ekspektasi publik yang tinggi, Prabowo meminta para menteri dan pejabatnya untuk bermental baja dan tidak goyah hanya karena makian atau kritik pedas dari masyarakat.

Dalam arahannya saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025), Prabowo menyebut bahwa dicaci maki adalah bagian dari risiko pekerjaan sebagai abdi negara yang mengurus kepentingan rakyat banyak. Ia menganalogikannya dengan pohon yang tinggi, yang pasti akan diterpa angin kencang.

"Kalau pejabat sudah kerja, saudara dimaki-maki, tenang saja. Tenang saja, pohon yang tinggi pasti kena terpaan angin, tidak apa-apa itu risiko," ujar Prabowo sebagaimana dilansir Antara.

Presiden memahami betul bahwa setiap pejabat yang bekerja, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di lapangan, akan selalu menghadapi tekanan dan menjadi pusat perhatian. Namun, ia menegaskan agar hal tersebut tidak sampai mengganggu fokus utama dalam bekerja dan mengabdi.

Bagi Prabowo, yang terpenting adalah komitmen dan kesetiaan penuh kepada rakyat. Selama bekerja dengan sepenuh hati untuk kepentingan bangsa, maka segala bentuk kritik tajam tidak seharusnya menjadi penghalang.

"Kita kerja untuk rakyat, kita setia kepada rakyat, kita enggak ragu-ragu. Saya ingin semua pejabat nilai anak buahnya bekerja keras di lapangan," kata Presiden.

Sejalan dengan itu, Kepala Negara tidak hanya meminta para pejabat untuk tahan banting, tetapi juga peka terhadap kinerja bawahannya.

Prabowo secara khusus memerintahkan para pimpinan, termasuk Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, untuk proaktif menilai dan mengusulkan penghargaan bagi prajurit di lapangan.

Menurutnya, para petugas yang mempertaruhkan keselamatan diri demi melayani masyarakat layak mendapatkan apresiasi setimpal, baik dalam bentuk kenaikan pangkat maupun penghargaan lainnya.

Baca Juga: Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!

"Para kepala staf, panglima TNI, Kapolri, beri penghargaan apakah dia naik pangkat. Bekerja bikin jembatan di alam yang susah itu membahayakan nyawa, kita sudah lihat berapa anggota kita hanyut berusaha menyelamatkan rakyat. Dia pertaruhkan nyawa saya minta dikasih penghargaan, dikasih penghargaan yang layak," ucap Prabowo.

Perhatian ini tidak hanya ditujukan bagi aparat TNI-Polri, tetapi juga bagi tenaga kesehatan dan petugas lapangan lainnya yang menunjukkan dedikasi luar biasa dengan tidak meninggalkan pos tugas mereka dalam kondisi sesulit apapun.

Prabowo pun menutup arahannya dengan mengungkapkan rasa bangga dan hormatnya kepada seluruh aparatur negara yang telah bekerja keras di seluruh penjuru negeri.

"Saya bangga saya sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia, saya punya pemerintah, saya punya pembantu-pembantu seperti saudara dan saya punya petugas di lapangan yang semua bekerja untuk rakyat," kata Prabowo.

Load More