Suara.com - Presiden terpilih AS Joe Biden secara resmi mengumumkan kemenangan pada Sabtu atau Minggu (8/11/2020) pagi WIB, berjanji menjadi presiden yang akan bekerja untuk memperbaiki perpecahan bangsa dan "membuat Amerika dihormati di seluruh dunia lagi."
"Rakyat bangsa ini telah berbicara, mereka memberi kami kemenangan yang jelas, kemenangan yang meyakinkan, kemenangan bagi kami, rakyat," kata Biden di depan para pendukungnya di Chase Center di Wilmington, Delaware.
"Saya berjanji untuk menjadi presiden yang berusaha untuk tidak memecah belah, tetapi bersatu, yang tidak melihat negara bagian merah dan negara bagian biru, hanya melihat Amerika Serikat."
Berbicara langsung kepada pendukung Presiden AS Donald Trump yang akan keluar, Biden mengatakan dia memahami kekecewaan mereka, tetapi mengindikasikan sekarang adalah waktu untuk saling memberi kesempatan untuk bergerak maju bersama.
"Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar, merendahkan suasana hati, bertemu lagi, dan mendengarkan satu sama lain lagi. Dan untuk membuat kemajuan kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita. Mereka bukan musuh kita. Mereka orang Amerika," katanya dalam pidato pertamanya sejak memenangkan Gedung Putih.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Biden diproyeksikan untuk memenangkan negara bagian Pennsylvania yang penting, dan dengan kemenangan di sana melampaui 270 suara Electoral College yang diperlukan untuk mengklaim Gedung Putih, menurut The Associated Press (AP) dan media besar lainnya.
Biden saat ini memperoleh 290 suara elektoral, setelah AP juga menyatakan ia menang di negara bagian Nevada.
Begitu juga di negara bagian Georgia, North Carolina, dan Alaska. Secara matematis tidak mungkin bagi Donald Trump untuk memenangkan pemilihan.
Kemenangan Biden menjadikan Trump sebagai presiden masa jabatan tunggal pertama dalam hampir tiga dekade. Meski demikian, Trump menyatakan akan menempuh jalur hukum di beberapa negara bagian.
Baca Juga: Donald Trump Cetak Rekor! Presiden dengan Suara Terbanyak Sepanjang Masa
Presiden yang akan mengundurkan diri itu menolak untuk menyerah, setelah sejumlah media ternama di AS menyebut Joe Biden keluar sebagai pemenang.
"Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah," kata Trump.
"Suara hukum menentukan siapa presiden, bukan media berita," tegasnya.
Trump akan meninggalkan kantor di tengah pandemi COVID-19 yang memburuk dengan AS melaporkan lebih dari 100.000 kasus setiap hari sejak Rabu.
Lebih dari 236.000 orang telah meninggal selama pandemi, dan Biden berusaha selama kampanyenya untuk menyatakan fakta suram sebagai mendiskualifikasi Trump untuk menerima masa jabatan kedua.
Selain krisis kesehatan yang parah, Biden sekarang harus berjuang dengan menyatukan publik Amerika yang telah terpecah tajam selama pemilihan Gedung Putih, dan selanjutnya dapat tenggelam ke dalam parit partisan, terutama dengan penolakan presiden untuk menyerah.
Berita Terkait
-
Tak Terima Joe Biden Menang, Trump Akan Gugat Hasil Pilpres ke Pengadilan
-
Donald Trump Cetak Rekor! Presiden dengan Suara Terbanyak Sepanjang Masa
-
Menginjak Usia 78 Tahun, Joe Biden Jadi Presiden Tertua di Amerika Serikat
-
Deretan Sejarah Tercipta Usai Biden Kalahkan Trump di Pilpres AS
-
Joe Biden: Amerika, Saya Berjanji Menjadi Presiden Untuk Semua
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun