Suara.com - Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dibunuh secara keji. Diduga peristiwa pembunuhan sadis satu keluarga itu dilakukan oleh kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur atau MIT pimpinan Ali Kalora.
Institut Mosintuwu salah satu organisasi yang secara khusus meneliti sejarah kekerasan di Poso dan di Sulawesi Tengah menyebut kelompok MIT melakukan penyerangan secara acak. Mereka melakukan penyerangan dan pembunuhan secara keji tanpa melihat latar belakang agama ataupun suku.
"Aksi keji MIT tidak memandang agama. Mereka martir teroris yang aksi kejinya dibenci oleh semua agama," kata Direktur Institut Mosintuwu Lian Gogali dalam keterengannya kepada Suara.com, Senin (30/11/2020).
Berdasarkan data yang dimiliki Institut Mosintuwu, Gogali mengemukakan pada 8 April 2020, kelompok MIT melakukan pembunuhan keji pada Daeng Tapo dan pada 19 April 2020 membunuh Ajeng, dimana keduanya merupakan seorang muslim.
Kemudian, pada 8 Agustus 2020 kelompok MIT melakukan pembunuhan terhadap Agus Balumba yang beragama Kristen. Sementara itu, jauh sebelumnya pada 3 September 2019 kelompok MIT juga membunuh Wayan Astika yang beragama Hindu.
"Terakhir, 27 November 2020 kemarin, MIT secara keji membunuh Naka, Pedi, Yasa, Pinu yang keempatnya beragama Kristen," ungkap Gogali.
Atas hal itu, Gogali pun meminta semua pihak untuk berhenti dan tidak menyebarkan isu penyerangan agama dalam kasus tersebut. Disisi lain, mereka mendorong aparat kepolisian untuk menegakkan hukum atas kejahatan keji yang dilakukan oleh kelompok MIT.
"Warga Sulawesi Tengah, terutama Poso telah belajar bagaimana agama dipermainkan sebagai isu untuk membelah solidaritas masyarakat. Kejadian ini tidak boleh melengahkan kita kembali ke masa kelam itu lagi," katanya.
Bantai Satu Keluarga
Baca Juga: Muhammadiyah: Jangan Terprovokasi, Pembantaian di Sigi Bukan Konflik Agama
Penyerangan dan pembunuhan satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT menewaskan empat orang dalam satu keluarga. Selain itu, tiga rumah warga dan satu gereja juga dikabarkan dibakar dalam serangan tersebut.
Keempat korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu, dan dua anggota keluarga lain: Pedi dan Naka. Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.
"Berdasarkan keterangan saksi, diduga pelaku penyerangan adalah DPO kelompok MIT. Itu setelah kami perlihatkan foto 11 DPO kepada saksi, ada tiga yang dikenali, salah satunya Ali Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Suparnoto, Sabtu (28/11).
Didik kemudian menegaskan bahwa kelompok MIT pimpinan Ali Kalora menyerang secara random atau acak. Dia menepis dugaan bahwa kelompok teroris MIT sengaja mengincar kelompok atau kepercayaan tertentu.
"Ya, namanya teroris, mereka menyerang untuk menakut-takuti. Melakukan serangan acak, antara MIT dan satu keluarga yang meninggal tidak ada hubungan atau persinggungan apapun," ujarnya.
Gereja
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf