Suara.com - Penceramah Ustaz Maaher At-Thuwailibi diamankan oleh aparat Bareskrim Polri pada Kamis (3/12/2020) sekitar pukul 04.00 WIB. Maaher ditangkap atas dugaan kasus ujaran kebencian di media sosial.
Maaher diamankan oleh polisi atas dugaan menghina kiai sepuh Nahdlatul Ulama, Habib Luthfi bin Yahya.
Ia mengunggah foto Habib Luthfi dengan balutan sorban dan menyebutnya 'cantik pakai jilbab'.
Foto Habib Luthfi tersebut ia unggah untuk mengomentari seorang warganet bernama @gunduladul.
Tak hanya kasus dugaan penghinaan terhadap Habib Luthfi bin Yahya, Maaher juga sempat terlibat perseteruan sengit dengan artis Nikita Mirzani.
Maaher sempat mengancam akan menggeruduk kediaman Nikita Mirzani bersama pasukan laskar berjumlah 800 orang.
Berikut Suara.com merangkum kronologi kasus perseteruan Maaher dengan Nikita Mirzani.
Melalui akun Instagram, Niki, panggilan akrab Nikita Mirzani, mengunggah sebuah video singkat yang menyindir kepulangan Rizieq.
Baca Juga: Nikita Puas Ustaz Maaher Diciduk Polisi: Lu Gak Bisa Ngebacot Lagi, Wkwkwk
Menurutnya, penyambutan Rizieq Shihab pada Selasa (10/11/2020) lalu terlalu berlebihan.
"Gara-gara Habib Rizieq pulang ke Jakarta, penyemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat, screenshot. Nah nanti banyak antek-anteknya nih mulai nih ya, nggak takut gue juga," kata Nikita Mirzani di dalam video.
Mau Dipolisikan
Pernyataan Niki tersebut sontak menyedot perhatian publik. Para simpatisan Rizieq tak terima dengan pernyataan Niki dan mengancam akan melaporkannya ke polisi.
Salah satunya adalah Habib Alwi Al-Athos yang memberikan ultimatum kepada Niki. Ia mengaku tak segan melaporkan Niki ke polisi jika ia tak menyampaikan permohonan maaf di publik.
"Teruntuk Nikita Mirzani yang terang-terangan telah berani menghina Habib Rizieq, dan telah terang-terangan mengatakan habib adalah tukang obat apabila statemen yang telah anda sampaikan dalam waktu 1x24 jam tidak mengklarifikasi dan tidak minta maaf, maka niscaya saya Habib Alwi Al-Athos akan memberi pelajaran kepada ente. Camkan ucapan saya baik-baik," kata Habib Alwi, Jumat (13/11/2020).
Ancaman Geruduk hingga Sebut Lonte
Ustaz Maaher At-Thuwailibi balik menghina Niki lantaran tak terima Rizieq dihina oleh Niki. Maaher mengucapkan berbagai kata-kata tak pantas kepada Niki yang dinilai telah menghina ulama.
Kekesalan Maaher tersebut disampaikan olehnya melalui akun Instagram dan Twitter miliknya.
"Saya Ustaz Maaher At-Thuwailibi, mengimbau pada saudari Nikita Mirzani yang telah menghina, menyudutkan, dan merendahkan Imam Besar kami, Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab dengan sebutan tukang obat," ujar Maaher.
"Tidak layak seorang muslim dan muslimah, apalagi yang mengaku beriman pada Allah dan rasulnya, menghina seorang ulama. Apalagi beliau adalah cucu diantara cucu-cucu Baginda Rasulullah SAW. Kalau kita tidak bisa menjadi orang saleh, setidaknya jangan memusuhi orang-orang saleh," sambungnya.
Maaher mengancam akan menggeruduk kediaman Niki bersama 800 lasker pembela ulama jika Niki tak menyampaikan permohonan maaf.
"Kepadamu, hei, babi betina, lonte oplosan, penjual selangkangan, saya himbau, 1x24 jam kau tak melakukan klarifikasi dan permintaan maaf di depan publik secara terbuka, saya Maaher At-Thuwailibi bersama 800 laskar pembela ulama, bakal mengepung rumahmu," tegasnya.
Dalam Instagram Stories, Maaher kembali menegaskan tak main-main dengan ucapannya.
"Tenang saja, saya enggak mengancam atau sekadar gertak. Kita buktikan saja apa yang akan terjadi," ungkap Maaher.
Bahkan, ia mengklaim telah menyiapkan lebih dari 800 orang untuk mendatangi rumah Nikita Mirzani.
"Alhamdulillah malah bertambah 400 orang yang mau ikut silaturahmi ke rumah nyai lonte," sambungnya.
Tarik Ucapan Sendiri
Ancaman yang disampaikan oleh Maaher membuat aparat berwajib ikut turun tangan mengamankan kediaman Niki. Sejumlah kepolisian berjaga di sekitar komplek perumahan Niki untuk mengantisipasi kepungan massa suruhan Maaher.
Hingga Jumat (14/11/2020) malam, massa yang dijanjikan oleh Maaher mengepung rumah Niki tak kunjung datang.
Maaher melalui akun twitter miliknya @ustadzmaaher_ mengaku ancaman mengepung kediaman Niki hanya sekadar gertakan untuk menimbulkan efek jera bagi Niki.
"InsyaAllah saya masih waras tidak sekonyol itu bawa 800 orang buat hadapi seorang lonte. Ini efek jera buat Anda. Tapi proses hukum tetap jalan," kata Maaher.
Rizieq Singgung Lonte
Dalam ceramahnya di acara Maulid Nabi Muhammad Saw, Sabtu (14/11/2020), Rizieq menyinggung soal lonte di hadapan para jemaahnya.
"Ada lonte hina habib? Pusing pusing! Ampe lonte ikut-ikutan ngomong iyee..
Saudara, lanjut jangan? Tapi jangan berisik dong," kata Rizieq.
Saya enggak marah, cuma ada umat yang marah. Ngancam mengepung lonte. Eh polisi kalang kabut jagain lonte. Kacau kacau!" imbuh Rizieq. Lonte hina habib dijaga polisi. Kacau tidak?
Mestinya lonte yang hina habib, hina ulama, ditangkap, bukan dijagain. Polisi jawab tapi ada ancaman habib. Makanya lu tangkap!" seru Rizieq.
Tantang Tes DNA
Niki menantang Rizieq Shihab untuk melakukan tes DNA. Tes tersebut dilakukan untuk membuktikan Rizieq merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw.
Menurut Nikita Mirzani ini sebagai langkah kongkret mengakhiri perdebatan kebenaran Habib Rizieq cucu Nabi Muhammad.
"Pada berisik bilang cucu nabi, gue juga cucu Nabi Adam. Coba biar nggak ada fitnah, tes DNA biar kita lihat kalau benar dia keturunan Rasulullah," tulis Nikita Mirzani di Insta Story-nya.
Niki menyebut, Rizieq tak perlu merogoh kocek dalam untuk melakukan tes tersebut. Ia akan menggalang donasi untuk keperluan tes tersebut.
Gagal Polisikan Nikita Mirzani
Polda Metro Jaya menolak laporan Forum Masyarakat Pecinta Ulama (FMPU) DKI Jakarta yang hendak melaporkan Niki atas tudingan telah menghina Rizieq.
Penanggung Jawab FMPU Saifudin tak merincikan syarat apa saja yang belum terpenuhi hingga laporannya ditolak.
Dia hanya menyebutkan bahwasanya ada beberapa unsur yang belum terpenuhi untuk melengkapi laporan yang dilayangkannya.
"Masih harus ada unsur-unsur yang harus dipenuhi dulu," kata Saifudin saat dikonfirmasi, Senin (16/11/2020).
Siap Polisikan Maaher
Niki mengaku sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan Maaher ke polisi. Awalnya ia berencana melaporkan Maaher pada Senin (16/11/2020).
Namun, pelaporan tersebut batal dilakukan karena Niki mengaku sedang tidak mood. Meski demikian, ia mengaku pelaporan akan tetap dilakukan pada pekan ini.
"Lagi enggak mood. Minggu-minggu ini (buat laporan)," tutur Niki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN