Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang kini tersandung kasus suap dana bansos corona.
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai penunjukkan Muhadjir sudah tepat karena Mensos di bawah koordinasi Kementerian PMK.
"Dari segi struktur ya tepat, kenapa? karena Mensos itu dibawa Menteri PMK. Jadi Mensos dibawah koordinasi dia. Jadi kalau kemudian tugas-tugasnya kewenangannya diambilalih oleh Pak Muhadjir, secara struktur sudah tepat cara koordinatif itu udah tepat yang dilakukan," ujar Ray saat dihubungi Suara.com, Senin (7/12/2020).
Ditanya kemungkinan Muhadjir akan ditunjuk Jokowi sebagai Mensos saat perombakan kabinet, Ray menyebut hal itu bisa saja terjadi.
"Itu sangat mungkin, cuma kalau dari segi kewenangan sih ya beliau (Muhadjir) kan makin mengecil (jabatannya) karena hanya melaksanakan satu kementerian dibanding yang sekarang (sebagai menteri koordinator)," ucap dia.
Namun kata Ray, dari segi kemanfaatan, jaringan dan hubungan masyarakat, jabatan Mensos sangat bergengsi. Sehingga ia menyebut hampir semua partai politik mengincar jabatan Mensos.
"Dari segi hubungan dengan masyarakat dan efeknya kepada masyarakat ya jabatan mensos sangat bergengsi. Hampir semua partai politik menginginkan posisi itu (Mensos). jadi artinya tergantung Pak Muhadjir nya dan tentu hanya presiden," tutur Ray.
Ia berharap Muhadjir bisa menunjukkan keahlian dan kemampuannya untuk memimpin kementerian sosial.
"Dalam waktu ke depan pak Muhadjir bisa memperlihatkan keasliannya kemampuannya keahliannya berada di sini (Mensos). Kalau PMK itu kan memang menteri koordinasi , administratif, mengkoordinasikan ini itu nggak eksekutorial sifatnya.Kalau mensos itu hubungan langsung dengan masyarakat macam-macam lah," kata dia.
Baca Juga: Pengamat: Hampir Semua Parpol Incar Jabatan Mensos
Ray juga menyarankan kepada Jokowi saat reshuffle, memilih Mensos bukan dari kader partai, namun dari kalangan profesional.
Hal tersebut agar tidak terulang kembali kasus korupsi yang dilakukan kader partai yang menjabat sebagai menteri.
"Posisi-posisi seperti itu (Mensos) memang sudah sebaiknya diserahkan kepada kader non partai. Kader non partai ini supaya ya nggak ada kejadian seperti yang sekarang," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Laskar FPI Ditembak Polisi, DPR Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta
-
Jokowi: Kecintaan 270 Juta Rakyat Jadi Kunci Perkembangan Industri Kreatif
-
Rocky Gerung ke Mensos Juliari: Ditugasi Urus Rakyat Miskin, Malah Merampok
-
Jokowi: Produk UMKM Indonesia Harus Jadi Tuan Rumah di Negara Sendiri
-
KPK Sita 3 Mobil Kasus Mensos, Diduga Dibeli dari Korupsi Bansos Corona
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia