Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mengklaim sudah memenangkan Pilkada di 120 dari 230 daerah, baik itu kandidat yang diusung maupun didukung. Hal tersebut diketahui melalui suara yang masuk sementara.
Sekertaris Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP PKS, La Ode Rahmat Zaadi mengatakan, kekinian suara sementara yang masuk telah mencapai 75 persen.
"Laporan dari teman-teman dari struktur yang ada di daerah/wilayah alhamdulillah dari 230 Pilkada yang PKS ikuti baik mengusung maupun mendukung. Sementara ini data masuk ke kami kurang lebih sekitar 70-75 persen, dari situ sekarang PKS memenangkan di 120 daerah kurang lebih," kata Rahmat dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/12/2020).
Ia menambahkan dari perolehan suara masuk sementara sudah menunjukan bahwa PKS sudah mencapai target 55 persen kemenangan dari total targer mereka memenangkan 60 persen Pilkada di 230 daerah.
"Kami optimistis dari data sementara yang masuk sudah menunjukan angka 55 persen lebih. Insyaallah dalam pergerakan ke depan, kami terus memantau dan bisa kami lakukan updating data. Sekali lagi terima kasih," ujar Rahmat.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menargetkan kemenangan partainya dalam kontestasi Pilkada serenak sebesar 60 persen. Target itu diharapkan seiring dengan hasil survei pemenangan paslon yang mereka usung maupun dukung di 230 daerah Pilkada.
"Dari berapa survei yang masuk insyaallah kita optimis untuk mencapai target 60 persen pemenangan di seluruh Indonesia dari 230 pilkada yang diikuti oleh PKS," kata Syaikhu di GDC, Depok, Rabu (9/12).
Kendati optimis dengan target tersebut, namun Syaikhu tetap menunggu penghitungan resmi secara real.
"Ya mudah-mudahan itu memang betul-betul bisa dicapai. Makanya nanti malam kita akan coba rekapitulasi daerah-daerah mana saja yang memang dimenangkan oleh PKS," kata Syaikhu.
Baca Juga: PKS Luncurkan Logo Baru Tampak Kekinian, Apa Maknanya?
Berita Terkait
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
PKS Kecam Kematian Driver Ojol Terlindas Rantis Brimob: Jangan Cukup Maaf, Tegakkan Hukum Adil!
-
Mengadu ke PKS, 13 Asosiasi Haji Umrah Tolak Aturan Legalisasi Umrah Mandiri di RUU PIHU
-
Babak Baru PKS: Muslih Karim Pimpin Dewan Syariah, Ini Daftar 'Penjaga Gawang' Ideologi Partai
-
Wajah-Wajah Baru Pimpinan PKS di 38 Provinsi, Siap Hadapi Tantangan Lima Tahun ke Depan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka