Suara.com - Sukirno, guru SMP Negeri 250 Cipete, Jakarta Selatan yang membuat soal ujian dengan mencatut nama Anies Baswedan dan Megawati belakangan menggegerkan publik.
Bukan tanpa sebab, soal ujian buatan Sukirno tersebut dinilai melecehkan Megawati dan terlalu mengunggulkan sosok Anies Baswedan.
Kontan, soal ujian itu menjadi kontroversial sehingga Sukirno kemudian diselidiki lebih lanjut. Bahkan, Sukirno sempat dipanggil Komisi E DPRD DKI Jakarta dan juga rencana akan dilaporkan ke polisi.
Sementara itu, di linimasa media sosial, video klarifikasi Sukirno ramai beredar. Salah satunya dibagikan oleh pemilik akun Twitter @paulus_willy, Rabu (16/12/2020).
"Pernyataan permohonan maaf dan penyesalan guru KKI/Agama SMP - 250 Jakarta: Sukirno, kpada Presiden RI ke-5 Ibu Megawati Soekarno Putri dan Kepada Seluruh Rakyat DKI Jakarta, atas khilaf dan spontannya dalam membuat soal tes ujian penilaian akhir sekolah," tulisnya seperti dikutip Suara.com.
Dalam video itu, Sukirno meminta maaf atas perbuatannya. Meski begitu, dia mengaku hal itu hanya spontanitas saja.
Sukirno mengatakan, dia tidak bermaksud untuk merendahkan pihak tertentu, khususnya Megawati.
"Assalamualaikum. Saya Sukirno guru KKI di Negeri 250 Jakarta. Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan saya atas perbuatan dalam membuat soal penilaian akhir semester. Tidak ada maksud apapun dalam penyusunan. Saya spontanitas, khilaf," kata Sukirno.
"Kepada Ibu Megawati, saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya yang telah membuat opini tidak baik. Kepada rakyat, saya juga memohon maaf karena membuat kegaduhan. Kedepan saya tidak akan mengulangi dan akan lebih hati-hati. Izinkan saya memintaa maaf juga kepada Anies Baswedan karena telah membuat masyarakat menjadi tidak nyaman," sambungnya.
Baca Juga: Kontroversi Soal Ujian Anies-Mega, Guru SMPN 250 Minta Maaf ke Megawati
Akun @paulus_willy juga membagikan surat pernyataan bermaterai yang berisi permohonan maaf Sukirno.
Sempat Akan Dilaporkan ke Polisi, Tetapi Batal
Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengurungkan niat melaporkan guru SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan, bernama Sukirno ke Polda Metro Jaya karena Sukirno sudah meminta maaf.
Sukirno merupakan pembuat soal ujian sekolah yang mencantumkan nama tokoh politik Anies Baswedan dan Megawati Soekarnoputri.
Setelah kasus tersebut menjadi polemik politik, Sukirno datang ke DPRD Jakarta bersama Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana. Dia menjelaskan tidak memiliki kepentingan politik ketika menyebutkan kedua nama tokoh politik.
"Kepada Ibu Megawati Soekarnoputri selaku presiden RI yang kelima, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas opini yang berkembang di masyarakat, yang tidak menyenangkan. Kepada masyarakat DKI dan Indonesia saya juga menyampaikan permohonan maaf," tutur Sukirno.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam