Suara.com - Memiliki pohon Natal di hari Natal adalah hal spesial yang dilakukan keluarga. Pohon Natal menjadi penanda kegembiraan di dalam rumah. Tapi, tahukah Anda sejarah pohon Natal yang selama ini menghiasi kemeriahan Natal?
Sejarah Pohon Natal Dimulai dari Jerman
Mungkin Anda tidak menyangka karena belum mengetahui kalau pohon Natal sebagai dekorasi dimulai dari Jerman. Pemasangan pohon Natal yang menyerupai pohon cemara ini dimulai pada abad ke-16.
Dulunya merupakan pohon cemara asli, tapi kemudian karena banyak hal termasuk isu lingkungan, pemasangan pohon Natal pun memilih yang mirip bentuk pohon cemara terbuat dari bahan-bahan lain. Sekarang intinya, lebih variatif. Pemasangan pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik menjadi pemandangan meriah menjelang Natal.
Kendati pohon Natal modern bermula di Jerman, penggunaan pohon cemara, karangan bunga, rangkaian bunga, dan lilin atau gemerlap cahaya yang dibuat dari benda lainnya yang melambangkan kehidupan kekal merupakan kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani dulu kala.
Sejarah pohon Natal juga dihiasi dengan cerita legenda. Berikut ada dua legenda terkenal terkait pohon Natal.
Rohaniawan Inggris, Santo Bonifasius, pemimpin beberapa gereja di Jerman dan Prancis menjumpai sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di bawah pohon ek. Santo Bonifasius merobohkan pohon ek tersebut untuk menghentikan mereka. Setelah kejadian itu, di sekitar pohon ek yang roboh tumbuh pohon cemara.
- Martin Luther dan Pohon Cemaranya
Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang yang cahayanya bersinar di antara cabang-cabang pohon cemara di hutan. Martin Luther lalu menebang sebuah pohon cemara kecil dan dibawa pulang. Di rumah, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara untuk memberikan kesan adanya bintang-bintang yang bersinar seperti yang dilihatnya di hutan.
Baca Juga: Sejarah Hari Ibu Tahun 2020, Perempuan Berdaya Indonesia Maju
Tradisi Modern
Setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, industri Natal menjadi semakin berkembang dan merambah ke berbagai negara.
Di China dan Jepang, tradisi pohon Natal diperkenalkan oleh para misionaris Barat pada abad ke-19 dan abad ke-20 yang melancong ke sana. Akan tetapi, dekorasi pohon Natal di China dan Jepang disesuaikan dengan tradisi lokal. Kalau Anda amati, dekorasinya akan jauh lebih rumit dari tradisi Eropa.
Ekspresi sukacita yang dilambangkan dengan berbagai dekorasi pohon Natal pun berkembang sesuai dengan tradisi masing-masing negara. Indonesia tanpa terkecuali. Masyarakat Indonesia juga membeli pohon Natal dan menghiasinya di rumah.
Demikian sejarah pohon Natal secara singkat. Selamat Hari Natal 2020 dan tahun baru 2021. Semoga bersuka cita. Kekal dalam kebahagiaan. Selamat merayakan Natal dan tahun baru.
Kontributor : Mutaya Saroh
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank