Suara.com - Psikolog, penggerak, sekaligus pendidik, Alisa Qotrunnada Munawaroh Wahid mendorong sekolah untuk lebih adaptif dalam menyesuaikan kurikulum di masa pandemi. Sehingga pembelajaran jarak jauh atau PJJ bisa diterima dengan baik oleh anak dan berjalan efektif.
"Sebenarnya kalau sistem pendidikan nasional kita lincah dan adaptif, kita akan tetap bisa memanfaatkan situasi saat ini untuk perkembangan pendidikan," kata Alisa dalam dialog virtual bertema Sekolah dari Rumah: Kesempatan Memperkuat Nilai-Nilai Keluarga di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Wanita yang akrab disapa Alisa Wahid ini mengatakan di tengah pandemi yang menyengsarakan bagi sebagian besar orang, memaksa orang tua untuk bisa mendampingi dan menyelesaikan pelajaran-pelajaran anak di sekolah akan memberikan beban cukup besar kepada orang tua.
Selain harus memikirkan pekerjaan dan tugas sehari-hari di rumah, saat ini orang tua juga ditambahi beban untuk mendampingi anak belajar secara daring dari rumah akibat pandemi yang memaksa pemerintah membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah.
"Pasti akan keteteran juga. Kalau memaksakan kurikulum yang ada dengan target pelajaran yang sudah ada di dalam kurikulum, itu juga ketinggian. Itu sesuatu yang sekarang harus kita lepaskan," ujar Alisa.
Putri sulung Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini mengingatkan proses pembelajaran secara umum memiliki empat pilar. Pilar pertama adalah pengetahuan. Bagaimana anak-anak bisa menyerap pengetahuan yang ia peroleh selama proses belajar.
Pilar berikutnya adalah to do atau bagaimana anak-anak bisa mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, pilar ketiga adalah learn to be atau melalui proses pembelajaran yang ada anak-anak diasah untuk menjadi independen, bertanggung jawab, sehingga memperkuat karakter mereka.
Dan pilar keempat adalah learn to live together atau proses pembelajaran yang mendorong anak untuk belajar bagaimana bisa hidup secara berdampingan dengan orang lain di sekitarnya.
"Misalnya belajar berkolaborasi, team work, leadership dan respect," tuturnya.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka: Sejumlah Daerah Putuskan Tetap Pembelajaran Daring
Di tengah pandemi saat ini, sekolah semestinya tidak kaku dalam memberlakukan kurikulum dan lebih fleksibel dalam menetapkan target belajar bagi siswa.
Melalui kurikulum yang seharusnya bisa disesuaikan dengan situasi pandemi, sekolah semestinya bisa memanfaatkan kurikulum tersebut agar anak bisa langsung mencapai pilar ketiga dan keempat, sehingga anak bisa langsung belajar bagaimana caranya bertanggung jawab dan hidup berdampingan dengan orang lain di sekitarnya.
"Sehingga, kurikulum-kurikulum yang ada itu justru digunakan untuk memperkuat to be dan learn to live tigether ini. Enggak dipaksakan di learn to know-nya. Inilah yang kita maksud dengan penyesuaian proses belajar, proses pembelajaran, termasuk di dalamnya target-target belajar," kata Alisa.
"Kalau yang tadinya target belajarnya adalah tentang reaksi kimia. Sekarang ini perlu digeser reaksi kimianya itu dalam kehidupan sehari-hari. Kira-kira reaksi kimia itu bisa ditemukan dalam hal apa saja," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
8 Korban Helikopter Jatuh di Hutan Kalsel Diidentifikasi, Dua Warga Riau
-
Halte Transjakarta Pasar Genjing Dialihkan Imbas Proyek LRT, Sampai Kapan?
-
Polisi Beberkan Peran 12 Tersangka Penjarah Rumah Uya Kuya, dari Provokator hingga Eksekutor
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Timur dan Barat: Layanan untuk Perpanjang SIM A dan C
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja