Suara.com - Warga Myanmar mulai melakukan aksi protes mengecam tindakan kudeta yang dilakukan militer dengan cara membunyikan klakson dan memukul panci.
Menyadur Channel News Asia, Kamis (4/2/2021) hingar bingar pukulan panci dan klakson kendaraan terdengar di sekitar kota terbesar Myanmar Yangon pada hari Selasa (2/2).
Tindakan warga tersebut merupakan salah satu tanda terbesar untuk menolak kudeta militer yang menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi.
Sejumlah warga bahkan menyiarkan secara langsung di media sosial saat mereka memukul sejumlah peralatan memasak di balkon. Beberapa meneriakkan slogan anti kudeta dan tagar #voiceoutfordemocracy mendapatkan daya tarik.
Selain itu, sejumlah warga juga membunyikan klakson mobil pada waktu hari mulai gelap di belakang demonstran yang melakukan pembangkangan sipil.
"Untuk menunjukkan dukungan bagi demokrasi Myanmar, dari rumah kami, buatlah suara sekeras mungkin dengan menyalakan apa pun yang dapat Anda temukan (panci dan wajan!) Dan berteriak sepenuh hati," tulis seorang pengguna Facebook.
Warganet lain mengatakan mereka menyanyikan lagu kebangsaan atau menangis saat mendengar klakson dan dentuman pukulan panci.
"Merupakan tradisi Myanmar untuk mengusir kejahatan atau karma buruk dengan memukul timah atau ember logam," kata salah satu penduduk Yangon, San Tint.
Di Facebook, platform media sosial utama di negara itu, beberapa pengguna mengubah foto profil mereka dengan fto Aung San Suu Kyi, atau menyerukan boikot produk dari perusahaan yang terkait dengan bisnis militer.
Baca Juga: Ada Kudeta Militer, Dua Pabrik Mobil Suzuki di Myanmar Berhenti Produksi
Staf di sejumlah rumah sakit pemerintah mogok kerja atau mengenakan pita merah pada Rabu sebagai bagian dari aksi protes.
Gerakan Pembangkangan Sipil Myanmar yang baru dibentuk mengatakan para dokter di 70 rumah sakit dan departemen medis di 30 kota bergabung dalam protes tersebut.
"Kami benar-benar tidak dapat menerima ini," kata Myo Myo Mon, 49 tahun, yang termasuk di antara dokter yang berhenti bekerja untuk memprotes.
Aung San Suu Kyi menyerukan kepada publik untuk menolak kudeta tersebut, menurut partainya, yang memenangkan pemilihan November secara besar-besaran.
Militer pada hari Selasa memperingatkan bahwa seruan tersebut akan memicu kerusuhan dan menyebabkan ketidakstabilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan