Suara.com - Seorang residivis di AS yang bernama Taray Herring ditangkap kembali karena polisi mendapat laporan tentang perampokan di lingkungan Somerton.
Menyadur Daily Mail Selasa (16/02), polisi menemukan potongan tubuh manusia di beberapa lokasi seperti truk dan garasi rumah yang diduga sebagai korban.
Diantara penemuan tersebut, ada potongan tangan dan kaki manusia yang sudah digoreng. Herring lantas mendapat tuduhan perampokan, penyalahgunaan jenazah dan perusakan bukti.
Awalnya polisi mengejar truk kontainer yang kabur dari rumah warga. Ketika truk berhenti, pengemudinya langsung keluar sambil angkat tangan dan berkata "saya dibayar untuk memindahkan tubuh."
Polisi membuka bagian belakang truk dan menemukan mayat pria yang terpotong-potong di dalam kantong sampah dan sebuah senjata.
Meskipun korban belum diungkap secara resmi, tapi tetangga menduga korban sebagai Peter Gerold yang berusia 70 tahun. Polisi menemukan potongan tubuh manusia di dalam garasi Gerold dan bukti bahwa seseorang mencoba membakar jenazahnya.
Polisi juga mencari di tempat , di belakang toko Wawa di Jalan Kelvin dekat rumah Gerold dan menemukan bagian tubuh lainnya, termasuk tangan dan kaki yang digoreng.
Tetangga menggambarkan korban sebagai orang yang baik hati dan kerap berbagi madu dari sarang lebahnya dengan mereka.
Sementara Herring memiliki catatan kriminal yang cukup panjang sejak tahun 2001 termasuk penyerangan dan pelecehan. Dia juga terdaftar sebagai pelanggar seks.
Baca Juga: Pelaku Pencabulan Balita di Batam Ternyata Residivis Kasus Pembunuhan Sadis
Residivis ini kembali bermasalah dengan hukum pada bulan Mei tahun lalu karena tuduhan perampokan, pelanggaran kriminal, dan pencurian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu