Suara.com - Kementerian Sosial RI melakukan upaya rehabilitasi sosial melalui asistensi rehabilitasi sosial bagi para korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif atau Napza. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengklaim ada lima korban penyalahgunaan Napza yang sukses berwirusaha setelah mendapatkan rehabilitasi.
Risma mengatakan lima orang asal Kabupaten Mojokerto tersebut menjalani rehabilitas dan diajak berkomunikasi. Berhasil lepas dari ketergantungan, mereka pun membuka usaha baru.
"Dari 5 anak tersebut, ada yang berminat membuat kafe dan membuat sepatu. Lalu dalam beberapa waktu sudah ada kabar kafenya ramai dan usaha sepatu pun lancar hingga mempunyai 3 pegawai," kata Risma di Kantor Badan Narkotika Nasional, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/2/2021).
Menurut Risma, memerangi peredaran narkoba di tanah air bukan hanya tugas dari pihak terkait tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk dapat mengkampanyekan bahayanya barang terlarang itu.
"Kami bisa asal bersama-sama, mari stop narkoba agar kita bisa hidup lebih baik. Teruskan kampanye ini karena Tuhan tidak mungkin kasih cobaan di luar kemampuan. Kampanye ini harus digemborkan ini terutama pada remaja agar Indonesia tidak hancur," ujarnya.
Selama ini Kemensos RI melakukan rehabilitasi sosial di Balai Napza Bambu Apus Jakarta, Balai Napza Galih Pakuan Bogor, Balai Napza Satria Baturraden, Balai Napza Insyaf Medan dan Loka Napza Pangurangi Takalar.
"Kapasitas Balai NAPZA Bambu Apus Jakarta menampung 4.100 orang, Balai NAPZA Galih Pakuan Bogor 4.700 orang, Balai NAPZA Satria Baturraden 4.100 orang, Balai NAPZA Insyaf Medan 440 orang dan Loka NAPZA Pangurangi Takalar 2.660. Saya percaya korban NAPZA bisa hidup normal kembali," ungkapnya.
Dalam upaya rehabilitasi sosial itu, kata Risma, diperlukan upaya pendekatan, tidak memusuhi dan harus merangkul serta mengajak komunikasi tentang apa yang dibutuhkan. Pasalnya, setiap orang bisa saja menjadi korban narkoba.
"Setiap orang bisa jadi korban narkoba sehingga penangangan korban penyalahgunaan narkoba perlu pendekatan, tidak memusuhi merangkul serta mengajak komunikasi apa yang dibutuhkan mereka," tandasnya.
Baca Juga: Rehabilitasi Korban NAPZA, Risma: Perlu Upaya Pendekatan, Tidak Memusuhi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe