Suara.com - SMAN 2 Salatiga, SMKN 1 Salatiga, SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga, Jawa Tengah mendapat kunjungan dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ia mengecek persiapan pembelajaran tatap muka di kota itu, didampingi Wali Kota Salatiga, Yulianto.
"Saya ingin memastikan semua siap melaksanakan itu. Tadi di SMA belum mulai, karena baru mulai rapat. Di SMP dan SD sudah berjalan dan saya lihat bagus, mereka berangkat diantar orang tua, ada yang jalan kaki, jumlah maksimal perkelas hanya 50 persen dan jam pembelajaran hanya 90 menit. Mudah-mudahan bisa berjalan dan siswa lebih mudah menerima pelajaran," kata Ganjar, Jateng, Rabu (17/3/2021).
Ganjar dan Yulianto berkeliling melihat pelaksanaan simulasi belajar tatap muka dari SD hingga SMA. Di tempat-tempat itu, Ganjar memastikan semua sarana prasarana terpenuhi untuk sekolah menggelar pembelajaran tatap muka.
Di SMAN 2 dan SMKN 1 Salatiga, belum ada siswa yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah baru menggelar rapat dengan wali murid dan komite sekolah terkait persiapannya.
Sementara di SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga, proses simulasi belajar mengajar sudah dimulai. Di dua sekolah itu, siswa sudah mulai belajar dengan protokol kesehatan yang ketat, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dan jam belajar hanya 90 menit.
Ganjar minta semua sekolah memastikan sarana prasarana protokol kesehatan berjalan. Harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen. Ya fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya dan lainnya. Guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud saya minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan," tegasnya.
Tidak hanya siswanya, Ganjar minta para guru juga disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Sebab faktanya, ada guru yang beberapa waktu lalu yang positif Covid-19.
"Makanya tim asesor harus benar-benar melakukan assesment, SOP dan protokol kesehatan harus dipegang betul. Kalau terjadi pelanggaran, ya harus diberikan tindakan tegas. Nanti saya akan pantau langsung," terangnya.
Baca Juga: Pakai Celana Pendek, Ganjar Pranowo Nyaris Tak Dikenali, Mirip Oppa Korea
Ganjar menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus melalui tahap uji coba. Saat inilah, lanjut dia, waktu yang tepat untuk melaksanakan itu. Pihaknya juga telah mendorong agar Kemenkes memprioritaskan guru dan tenaga pendidik untuk segera divaksin.
"Sekarang uji coba, jadi Juli nanti mungkin pelaksanaannya akan sedikit massal. Namun saya sudah komunikasi ke Mendikbud, agar tetap mempertimbangkan zonasi, kalau yang merah ya jangan, termasuk kami mendorong agar Kemenkes memprioritaskan para guru dan tenaga pendidik segera divaksinasi," pungkasnya.
Sementara itu, para siswa yang bisa kembali masuk ke sekolah mengatakan sangat senang. Mereka menilai, pembelajaran tatap muka lebih memahamkan dibanding sistem daring.
"Senang sekali bisa kembali ke sekolah, karena bisa bertemu teman-teman. Sekolah daring hampir setahun, kadang rasanya jenuh dan nggak paham materi. Kalau tatap muka seperti ini, kita lebih paham karena dijelaskan langsung oleh guru," kata Ivana Clarista, salah satu siswi SMPN 6 Salatiga.
Hal senada disampaikan Ardan, siswa SDN Dukuh 01 Salatiga. Ardan mengatakan senang bisa kembali belajar di sekolah karena bisa bertemu dengan teman-temannya.
"Kalau sekolah di rumah susah, nggak bisa tanya. Saya lebih senang belajar di sekolahan daripada di rumah," katanya.
Berita Terkait
-
Jelang Mudik Lebaran, Ganjar Minta Sopir Diprioritaskan Dapat Vaksinasi
-
Pemkab Pastikan Vaksin Covid-19 di Banyumas Belum Kedaluwarsa
-
Kapan Belajar Tatap Muka Dimulai? Ini Kata Wali Kota Bandar Lampung
-
Ganjar Pranowo Dukung Pengembangan Sistem Resi Gudang di Jateng
-
Ganjar Sebut Sistem Resi Gudang Cocok Diterapkan Petani Jawa Tengah
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan