Suara.com - Ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil ciptakan embrio manusia secara buatan. Tahap awal perkembangan embrio manusia sulit diteliti karena kurangnya sampel, kendala etika dan masalah hukum.
llmuwan di AS dan Australia telah menciptakan model embrio manusia dalam cawan petri. Demikian dilaporkan jurnal ilmiah Inggris, Nature.
Laporan tersebut mengulas dua penelitian yang menunjukkan sel punca embrio manusia atau sel dari jaringan dewasa yang diprogram ulang, dapat diinduksi untuk berkembang secara mandiri dalam cawan petri, membentuk struktur yang menyerupai embrio awal manusia.
Pada tahap awal perkembangannya, embrio manusia membentuk struktur yang disebut blastokista. Para peneliti telah menciptakan struktur mirip blastokista atau "blastoid" dari sel dalam cawan petri.
Ini adalah model embrio manusia terintegrasi pertama yang mengandung jenis sel yang memiliki relasi pada semua garis keturunan sel pembentuk janin dan jaringan pendukung tisunya, demikian disebutkan dalam laporan itu.
Blastoid buatan ini bisa menjadi alternatif yang dapat diakses dan terukur untuk membantu meningkatkan teknologi reproduksi, pengetahuan tentang perkembangan awal embrio dan mencegah keguguran serta cacat dalam kandungan, kata studi tersebut.
Hambatan dalam penelitian embrio Mempelajari perkembangan awal embriomanusia merupakan hal yang sulit karena terbatasnya jumlah sampel yang tersedia dan kendala etika serta hukum.
Konsensus Internasional dan juga hukum di Australia mengenai pembiakan embrio manusia menyatakan bahwa embrio yang diperoleh dari proses In-vitro fertilization (IVF), proses yang biasa digunakan dalam metode bayi tabung, dapat dikembangkan hingga 14 hari pasca pembuahan dan/atau pembentukan awal embrio, tergantung mana yang lebih dulu.
"Penerapan 'aturan 14 hari' untuk model perkembangan in-vitro yang tidak berasal dari pembuahan ini tidaklah jelas," kata peneliti.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Fosil Hiu Elang Berusia 93 Juta Tahun
Hal ini menjadi kendala bagi para peneliti sehingga mereka hanya membiakkan blastoid hingga lima hari Thomas Zwaka, profesor di Department of Stem Cell and Developmental Biology di Icahn School of Medicine di New York AS mengatakan, ketersediaan model alternatif akan mengurangi ketergantungan para ilmuwan pada penggunaan embrio manusia alami dalam penelitian.
"Masih banyak misteri yang belum terpecahkan mengenai tahap perkembangan awal embrio ini, yang mana merupakan dasar bagi hampir semua proses, organ, dan, sayangnya juga penyakit," kata Zwaka kepada Science Media Center Jerman.
"Itulah mengapa ada kebutuhan mendesak akan metode seperti blastoid yang membuka pintu (bagi penelitian) ini sedikit lebih lebar."
Sebuah langkah penting bagi sains
Baik ilmuwan AS dan Australia menemukan bahwa blastoid manusia muncul setelah 6–8 hari pembiakan, dengan efisiensi pembentukan hingga hampir 20%.
Blastoid memiliki ukuran dan bentuk yang mirip dengan blastokista alami, serta jumlah sel yang sama, dan juga berisi rongga dan klaster seperti massa internal sel.
Berita Terkait
-
Review What Does That Nature Say to You: Calon Mertua yang Bikin Canggung
-
Menteri Transmigrasi: SDM dan Ilmu Pengetahuan Kunci Bangun Indonesia
-
Kisah Sukses UMKM "Bali Nature" yang Go Internasional Setelah Mendapat Sentuhan Pemberdayaan BRI
-
Back to Nature, Panduan Praktis Liburan Outdoor untuk Pemula
-
3 Sheet Mask dengan Kandungan Chamomile Terbaik, Harga Mulai dari 3 Ribuan!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!