Suara.com - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies, Nadia Fairuza, meminta pemerintah untuk memastikan kesiapan sekolah sebelum menggelar pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Nadia mengatakan selain memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi kalangan guru, pemerintah juga perlu mengimplementasikan penerapan protokol kesehatan di sekolah dengan baik.
“Tidak hanya memprioritaskan vaksinasi, pemerintah perlu memperhatikan bagaimana sekolah dapat mengimplementasikan protokol kesehatan yang baik dan benar,” kata Nadia lewat keterangan tertulisnya.
Merujuk pada data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadia menyebut baru 52,42 persen sekolah yang sudah mengisi daftar periksa terkait kesiapan fasilitas penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Berarti masih cukup banyak sekolah yang masih belum memenuhi persyaratan dalam penyelenggaraan PTM, “ ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia juga menekankan meski vaksinasi diprioritaskan bagi para guru, sektor pendidikan tidak boleh hanya berpuas diri dengan hal itu.
“Faktanya, apabila pembukaan sekolah akan dilakukan, peluang penularan Covid-19 tetap ada,” jelas Nadia.
Di sisi lain, guru-guru yang tidak memenuhi persyaratan seperti memiliki tekanan darah tinggi maupun penyakit komorbid tidak dapat mengikuti program vaksinasi.
“Peserta didik yang berjumlah lebih kurang 45 juta dan orang tua murid secara umum bukan menjadi prioritas dalam program vaksinasi pada saat ini,” tuturnya.
Baca Juga: Menkes Budi: Pandemi Covid-19 Memperkuat Modal Atasi TBC
Selain itu, distribusi vaksin juga belum merata karena Indonesia masih akan memprioritaskan daerah-daerah yang memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi.
Hal itu kata Nadia, berpotensi besar memiliki dampak pada proses vaksinasi guru dan peserta didik di berbagai daerah di Indonesia. Dia pun memperkirakan bahwa perkembangan proses vaksinasi akan berbeda-beda di tiap daerah dan akan berpengaruh pada kesiapan tiap daerah untuk melakukan PTM pada tahun ajaran mendatang.
Meski demikian, Nadia tetap mengapresiasi rencana pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan secara tatap muka.
“Langkah pemerintah dalam memprioritaskan para guru dalam program vaksinasi yang ditargetkan untuk 5 juta hingga Juni 2021 perlu diapresiasi sebagai salah satu langkah untuk segera membuka sekolah,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!