Suara.com - Sejumlah saksi mata ledakan yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar mengatakan pelaku menerobos masuk dan dicegat petugas gereja. Saat itu, "puluhan orang keluar masuk gereja" pada saat jeda antar misa rangkaian ibadah Paskah.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam belum dapat memastikan apakah pelaku yang tewas terkait dengan jejaring teror yang mana.
"Kami sedang melakukan pendalaman dengan Densus 88," ujar Merdisyam di sekitar Gereja Katedral Makassar, seperti dilaporkan Darul Amri, wartawan yang melaporkan untuk BBC Indonesia.
Merdisyam berkata, korban luka-luka yang dilarikan ke rumah sakit berjumlah sembilan orang, lima merupakan petugas dan pengurus gereja sedangkan empat lainnya adalah umat.
Setelah ledakan ini, personel Gegana dan Brimob Polda Sulsel dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sekitar gereja, Tiga akses jalan di sekitar gereja ditutup.
Merdisyam juga mengatakan pihaknya bersama Densus 88 tengah mengolah identitas pelaku bom bunuh diri itu.
Sebelumnya, E Zulpan, kepala bidang humas Polda Sulawesi Selatan mengatakan polisi tengah mengumpulkan potongan tubuh manusia di lokasi.
Kepolisian, kata Zulpan, mengatakan tengah menyelidiki apakah ledakan itu kategori lemah atau kuat.
- Polisi periksa tersangka pelaku ledakan bom di depan gereja Oikumene Samarinda
- Para korban serangan bom gereja Mesir dimakamkan
- Serangan bom di tiga gereja Surabaya: Pelaku bom bunuh diri 'perempuan yang membawa dua anak'
Ledakan ini disebut terjadi sekitar pukul 10.28 Waktu Indonesia Tengah.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri, Anggota DPR: Mari Bersatu Melawan Para Pelaku Teror
Apa yang terjadi? Pelaku menerobos masuk dan ditahan petugas gereja
Ledakan terjadi saat jeda antarmisa, kata Alphonso, seorang pengurus Gereja Katedral Makassar, kepada BBC News Indonesia.
Dia berada di halaman gereja saat ledakan terjadi.
Alphonso berkata, pelaku berusaha masuk ke gereja saat ibadah yang dimulai pukul 8.00 baru saja berakhir.
Namun seorang petugas gereja berinisial K menghentikan pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Petugas gereja itu - melalui rekaman video saat luka-lukanya tengah dibersihkan - mengatakan "Saya tahan dia (yang naik motor) di depan pagar, dia mau masuk."
Sebelum perayaan Pekan Suci jelang paskah yang jatuh akhir minggu ini, pihak Gereja Katedral mengimbau umatnya untuk tidak membawa barang yang mencurigakan.
Tiga petugas gereja ditugaskan di depan gerbang untuk memeriksa tas yang dibawa oleh umat.
"Pelaku datang kurang lebih jam setengah 11. Biasanya umat dipersilakan masuk baru diperiksa. Tapi pelaku langsung menerobos masuk, jadi tidak sempat diperiksa," kata Alphonso.
"Dia sempat ditahan karena nekat untuk masuk ke halaman gereja. Setelah itu pelaku meledakkan dirinya.
"Petugas gereja yang menahan pelaku terkena sedikit serpihan ledakan. Dia berada sangat dekat dengan ledakan karena berdiri di depan motor pelaku.
"Dia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi sadar, masih bisa berbicara, tapi pendengarannya terganggu," ujar Alphonso.
Selain petugas gereja ini, Alphonso menyebut ada lima umat yang juga dilarikan ke rumah sakit karena terkena serpihan kaca.
Sebelum ledakan terjadi, sekitar seratus orang mengikuti ibadah di gereja ini. Alphonso berkata angka itu setengah dari kapasitas gereja.
Para pastor gereja disebut Alphonso dalam kondisi baik-baik saja. Pastor yang dijadwalkan memimpin misa pukul 11.00 belum masuk ke lingkungan gereja saat ledakan terjadi.
Keterangan saksi mata - ledakan kencang sekali
Petugas relawan Misa di Gereja Katerdral, Yahonna Massie, 48 tahun, mengaku berada 10 meter dari sumber ledakan.
Saat itu ia bertugas untuk membagikan daun palma pada jemaat yang datang pada Misa yang akan diselenggarakan pukul 11.00 WIT.
"Ada puluhan yang keluar masuk gereja saat itu," kata Yohanna saat ditemui BBC News tak jauh dari lokasi kejadian, Minggu (28/03).
"Kencang sekali. Suara ledakan yang belum pernah saya dengar," katanya.
Saat itu, kata dia, jemaat yang berada di gerbang langsung ditarik masuk ke dalam gereja. Semua panik, dan Yohanna menutup telinganya.
Yohanna mengatakan ledakan berasal dari seorang pengendara sepeda motor. Yohanna juga mengaku melihat ada potongan tubuh di sekitar lokasi kejadian.
"Saya lihat ada ususnya," katanya.
Saat ini seluruh jemaat sudah dipulangkan. Yohanna juga mengatakan ada dua orang yang dia lihat terluka.
Berita ini masih terus diperbarui.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank