Suara.com - Polisi menyangkal kabar yang mengatakan jika YSM (23), wanita pelaku teror sedang mengandung anak saat meledakkan diri bersama suaminya, L di Gereja Katedral, Makasssar, Minggu (28/3/2021) lalu.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Endra Zulpan seperti dikutip dari Terkini.id--media jaringan Suara.com, Rabu (31/3/2021) mengaku pihaknya tak menemukan bukti jika wanita pengebom gereja itu sedang hamil empat bulan.
“Mana bisa diketahui dalam kondisi tubuh pelaku hancur. Dan hasil tes ante mortem dan DNA tidak menyebutkan adanya temuan seperti itu (lagi hamil),” kata dia.
Endra pun mengimbau agar publik tak percaya dengan isu-isu yang berkembang seputar kasus pasutri pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Dia mengatakan pelaku bom bunuh diri tersebut tidak boleh diberikan simpati karena keduanya sudah dipastikan bagian dari kelompok teroris.
“Mari sama-sama kita menjaga Kota Makasaar dan sekitarnya agar kembali kondusif dan tenang,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar kabar jika wanita bercadar pelaku bom Gereja Makassar hamil 4 bulan. Bomber gereja Makassar hamil 4 bulan diketahui dari tetangga mereka.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu merupakan pasangan suami istri.
Ketua RT di Kecamatan Bontoala Nuraeni mengatakan dapat kabar bomber gereja Makassar hamil 4 bulan dari pihak keluarga pelaku bom bunuh diri itu. Namun kabar ini belum jelas.
"Ya ada 2 informasi. Ada yang bilang mengandung atau hamil, ada yang bilang nggak," ujar Nuraeni, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: Isi Kardus Islam X yang Hebohkan Makassar usai Gereja Dibom Pasutri Teroris
Kabar hamil itu didapatkan Nuraeni dari tante YSF. Namun, hal itu berbeda dengan apa yang disampaikan oleh orang tua YSF.
"Keluarganya katanya hamil. Tantenya ada yang bilang hamil 4 bulan katanya. Tapi dari orang tuanya katanya tidak ji (hamil)," katanya.
Diketahui sebelumnya, Polri melalui konferensi pers pada Senin, 29 Maret 2021 oleh Divisi Humas Polri mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar.
"Identitas laki-laki tersebut diketahui berinisial L, sementara wanita yang L bonceng bernama YSF," sebut Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono.
Irjen Argo melanjutkan, L dan YSF adalah pasangan suami istri yang baru menikah sekitar enam bulan. YSF sendiri merupakan pegawai swasta.
“Betul pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma