Penghasilan yang tidak banyak, mengingat jam berdiri di antrean bisa berlangsung lima sampai delapan jam.
Itu sebabnya, dia juga memutuskan untuk membeli bahan-bahan makanan juga dan menjualnya lagi dengan harga dua kali lipat.
"Saya membeli ayam, daging cincang, mayonaise, spagheti - apa pun yang tersedia," katanya. 80 persen coleros melakukan apa yang dia lakukan, tambahnya.
Pemerintah Kuba memang memberlakukan sanksi denda berat untuk mengekang praktik penjualan kembali makanan pokok dan produk-produk sanitasi.
Di bawah undang-undang baru itu, pemilik toko diwajibkan untuk memindai dokumen identitas pribadi pembeli untuk mencegah orang mengantre dua kali atau lebih.
Marco Jimenez mengatakan, dia berbelanja hanya "maksimal dua atau tiga kali seminggu" untuk menghindari kontrol pihak berwenang.
Untuk mengurangi risiko tertangkap, dia punya daftar klien tetap. Namun, yang dia harapkan adalah bisa kembali ke pekerjaan sebelumnya secepat mungkin.
"Berdiri di antrean di toko-toko memang bisa membantu bertahan hidup," ujarnya, tetapi dia bosan melakukan itu, dan "akan segera meninggalkan antrean" jika masa-masa sulit ini berakhir. (hp/vlz)
Baca Juga: Bima Arya Ngamuk, Lansia di Bogor Antre Vaksin Hingga Berjam-jam
Berita Terkait
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Daftar Antrean KJP Pasar Jaya Error, Ini Solusinya
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?