Suara.com - Keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kali ini puluhan warga di Kecamatan Jampang Tengah keracunan usai mengkonsumsi minuman berupa es cendol yang dibelinya dari penjual es keliling.
"Ada 34 warga yang mengalami gejala keracunan, kejadian ini setelah mereka menikmati es cendol dari penjual es keliling," kata Camat Jampangtengah Sabar Suko kepada wartawan di Sukabumi, Rabu (5/5/2021).
Adapun 34 korban keracunan tersebut berasal dari Kampung Cigolendag RT 38 dan 39 RW 10, Kampung Cileungsir RT 41 dan 42, RW 10, Desa Sindangresmi Kecamatan Jampangtengah.
Informasi yang dihimpun, keracunan massal tersebut usai warga berbuka puasa dan minum es cendol yang dibelinya dari penjual es keliling pada Rabu, (5/5). Awalnya korban tidak merasakan gejala keracunan, tetapi setelah beberapa jam puluhan warga mulai merasa mual-mual.
Ternyata gejala keracunan tidak hanya dirasakan oleh beberapa orang saja, tetapi hingga puluhan di mana seluruh korbannya yang meminum es cendol tersebut. Akibat dari keracunan tersebut 11 orang harus dirawat di Puskesmas Jampangtengah dan sisanya yang hanya mengalami gejala keracunan ringan melakukan rawat jalan.
Hingga kini unsur Muspika Jampangtengah masih melakukan penyelidikan dan sudah mengambil sampel es cendol yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut. Sebagian warga yang mengalami gejala keracunan kondisinya sudah membaik.
"Keracunan massal ini ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan hingga kini kami masih memantau perkembangan kasus keracunan tersebut. Untuk warga yang mengalami gejala ringan hanya menjalani rawat jalan," tambahnya.
Sehari sebelumnya atau tepat pada Selasa, (4/5) sebanyak 24 warga Dusun Ciangkrk, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, keracunan massal usai menyantap hidangan olahan ikan pindang. Hingga saat ini sebagian korban kondisinya kesehatannya sudah membaik. (Sumber: Antara)
Baca Juga: 45 Warga dari 2 Desa Jadi Korban Keracunan Es Cendol di Sukabumi
Berita Terkait
-
45 Warga dari 2 Desa Jadi Korban Keracunan Es Cendol di Sukabumi
-
Misteri Benda Terapung di Laut Selatan Mulai Terkuak
-
Bukber Berujung Petaka, Bayi Kembar Ikut Keracunan usai Santap Ikan Cue
-
Bikin Heboh Warga Sukabumi, Ada Hewan Mirip Ular tapi Berkaki 4
-
Presiden Jokowi Beri Bantuan ke Guru Honorer yang Lumpuh Usai Divaksin
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat