Suara.com - Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat pada hari Rabu menyita jutaan sarung tangan nitril sekali pakai dari Malaysia karena diduga melibatkan kerja paksa dalam proses pembuatannya.
Menyadur Asia One, Kamis (6/5/2021) CBP menyita 3,97 sarung tangan buatan Top Glove Corp Bhd Malaysia yang diperkirakan bernilai 518.000 dolar (Rp 7,4 miliar).
CBP mengungkapkan jika penyitaan tersebut berdasarkan atas indikasi bahwa jutaan sarung tangan tersebut dibuat dengan kerja paksa.
CBP pada 29 Maret mengeluarkan temuan kerja paksa berdasarkan bukti dari berbagai indikator kerja paksa dalam proses produksi pembuat sarung tangan medis terbesar di dunia tersebut.
Awalnya AS melarang produk dari dua anak perusahaan Top Glove Juli lalu, tetapi memperpanjang larangan untuk semua produk pabrikan yang dibuat di Malaysia pada bulan Maret.
Indikatornya adalah jeratan hutang perusahaan, lembur berlebihan, kondisi kerja dan hidup yang kasar, dan penahanan dokumen identitas, kata CBP dalam sebuah pernyataan.
Badan tersebut kemudian mengarahkan personel di semua pelabuhan masuk AS untuk menyita sarung tangan sekali pakai yang diproduksi di Malaysia tersebut.
"CBP terus memfasilitasi impor APD resmi yang diperlukan untuk pandemi Covid-19 sambil memastikan bahwa APD resmi dan aman untuk digunakan," jelas Diann Rodriguez, Direktur Pelabuhan Area-Cleveland.
Top Glove mengatakan bulan lalu produksi sarung tangannya terpengaruh setelah AS memberlakukan larangan masuk untuk produknya.
Baca Juga: 1,5 Juta Warga Malaysia Sudah Divaksin Covid-19, Bagaimana Indonesia?
Perusahaan sarung tangan terbesar di dunia tersebut mengumumkan minggu lalu bahwa mereka telah menyelesaikan semua indikator kerja paksa dalam operasinya, mengutip laporan oleh konsultan perdagangan etis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!