Suara.com - Mantan Presiden Maladewa sekaligus ketua parlemen Mohamed Nasheed terluka menjadi korban ledakan bom. Menyadur Guardian Sabtu (07/05) ia langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ledakan itu terjadi pada hari Kamis ketika Nasheed yang berusia 53 tahun masuk ke mobilnya di ibu kota Malé, kata seorang pejabat dari Partai Demokrat Maladewa.
"Ini terlihat seperti semacam alat peledak yang diimprovisasi, kemungkinan dipasang di sepeda motor yang diparkir," kata pejabat itu.
Investigasi sedang dilakukan, katanya, tapi tidak ada rincian tentang cedera yang dialami Nasheed. Sementara itu, satu pengawalnya juga dilaporkan dibawa ke rumah sakit.
Warga mengatakan ledakan terdengar di seluruh ibu kota. Menteri Luar Negeri, Abdulla Shahid mengutuk serangan itu melalui Twitter.
"Serangan pengecut seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita. Pikiran dan doa saya bersama Presiden Nasheed dan orang lain yang terluka dalam serangan ini, serta keluarga mereka."
Sementara itu, AFP melaporkan Nasheed dalam keadaan cedera, tapi kondisinya stabil. "Nasheed lolos dari upaya pembunuhan," kata seorang pejabat pemerintah Maladewa kepada AFP melalui telepon.
Seorang anggota keluarga mengatakan Nasheed menderita beberapa luka. "Mereka membiusnya. Ada luka yang lebih dalam di salah satu lengannya," kata anggota keluarga itu tanpa menyebut nama.
Dia mengatakan Nasheed responsif dan berbicara dengan dokter saat dia dirawat dengan cedera pecahan peluru.
Baca Juga: Bikin Takjub, Indonesia Punya 'Maladewa Lokal' Lho!
Mohamed Nasheed menjadi ketua parlemen, posisi terkuat kedua di Maladewa, setelah partainya menang telak dalam pemilihan April 2019.
Dia menjadi presiden pertama yang dipilih secara demokratis pada tahun 2012 pada 2008. Nasheed digulingkan dalam kudeta dan tidak dapat mengikuti pemilihan presiden berikutnya karena dihukum atas tuduhan pidana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli