Suara.com - Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menilai, momen mudik hari Lebaran 2021 akan memperburuk penyebaran kasus Covid-19.
Sebab, pergerakan orang di hari raya Idulfitri itu menyumbang akumulasi klaster-klaster Covid-19 sebelumnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ada 1,5 juta orang ke luar Jabodetabek pada momen lebaran tahun ini.
Meski sudah dilarang, namun banyak masyarakat yang tetap nekat mudik tanpa menghiraukan protokol kesehatan.
Dicky mengatakan momen mudik lebaran tahun ini memperpanjang buruknya level penularan Covid-19 di Indonesia.
"Artinya dengan pergerakan yang ditambah dengan mudik ini dia akan membantu potensi perburukan," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, ditulis Sabtu (15/5/2021).
Sejak April 2020, Indonesia sudah berada di level community transsmision atau kondisi di mana penyakit bisa menyebar hingga mengaburkan sumber penularannya. Level itu merupakan yang terburuk terjadi di Indonesia hingga saat ini.
Ia lantas membandingkan dengan Australia yang bisa mencapai nol kasus. Sementara Indonesia malah gagal mendeteksi sumber-sumber atau klaster penularan virus.
Karena itu, Dicky tidak mau menganggap kalau momen mudik menjadi pelaku naiknya kasus Covid-19, tetapi lebih kepada perpanjangan level penularan virus yang belum juga membaik.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Wajibkan Warga yang Pulang Mudik untuk Tes Kesehatan
"Jadi kalau bicara Indonesia ya tidak boleh hanya terfokus atau merasa bahwa ini gara-gara mudik, sebenarnya ini panjang, ini akumulatif," tuturnya.
"Ini untuk kita menyadarkan kita, apa yang kita kerjakan ini buah dari banyak dan perjalanan panjang," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM