Hersubeno Arief selaku rekan diskusi kemudian bertanya kepada Rocky Gerung apa yang seharusnya dilakukan pemerintah ketika cara-cara untuk meredam oposisi tersebut tidak efektif.
Menimpali hal itu, Rocky Gerung mengaku lebih hormat dengan model otoritarianisme pemerintahan Orde Baru (Orba), pimpinan Presiden Soeharto saat itu.
"Saya lebih hormat model otoritarianisme Orba. Itu resmi. Kalau diskusi ada petugas datang. Atas nama UU kami bubarkan diskusi kalian. Petugas datang dengan perintah UU, bukan diam-diam membatalkan diskusi," kata Rocky Gerung.
"Yang ada, petugas naik ke panggung lalu bentak-bentak. Ya dibubarkan dengan UU. Kalau ini [Era Jokowi] dibubarkan diam-diam, dihalangi orang berpikir. Lebih dungu," tegasnya menambahi.
Rocky Gerung lantas menyebut perbedaan lain antara era Jokowi dan Orba yakni soal sistem. Kata dia, era sekarang akan sulit untuk menyamai kemampuan Orba.
"Orba masih punya sistem. Ini gak ada sistem. Buzzer bisa jadi BIN [Badan Intelijen Negara] dan sebaliknya. Bagian ini yang memburuk dan gak tahu bagaimana istana nonton. Mungkin diantara mereka nyinyir," terang dia.
"Kalau mau tiru gak mampu. Karena di Orba ada orang-orang berpikiran kuat, terlepas dari efeknya. Kalau sekarang gak ada pasukan yang berpikir," tukas Rocky Gerung menandasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres