Suara.com - Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza terus memanas dengan korban jiwa yang terus bertambah. Berbagai gedung tinggi hancur dan ribuan warga mengungsi.
Al Jazeera Kamis (20/05) mewawancarai beberapa jurnalis Palestina yang meliput perang di Jalur Gaza. Mereka mengatakan ini adalah konflik paling buruk yang pernah mereka lihat.
Salah satu koresponden Al Jazeera, Ghalia Ahmad berkata situasinya sangat buruk hingga ia harus berkali-kali mengecek keadaan putrinya di rumah, setiap kali bom meledak.
"Ini adalah perang brutal. Ini adalah pertama kalinya kami mengalami serangan seperti itu dengan keganasan ini. Perang terbaru tahun 2014, dan perang lainnya tahun 2012, 2009 juga sulit, tapi yang ini paling sulit."
“Kami harus menghadapi situasi berbahaya di sekitar kami. Kami tidak memiliki apa pun untuk melindungi diri kami sendiri. Setiap orang adalah target dan diserang,” kata Hamad.
"Saya mencoba untuk melakukan pekerjaan saya tanpa memikirkan kerugian yang mungkin saya hadapi. Kami kehilangan kantor kami yang dibom beberapa hari yang lalu."
Fotografer Hossam Salem yang sudah dua tahun meninggalkan Gaza sedang dalam mengunjungi ibunya kembali ketika konflik itu terjadi. Ia tiba pada hari yang sama ketika Israel menyerangan udara di wilayah itu.
“Saya bergabung dengan bidang peliputan bahkan tanpa melihat keluarga saya,” tambahnya. Karya Salem telah diterbitkan di Al Jazeera English, New York Times dan beberapa media internasional.
Salem telah bekerja sebagai fotografer selama lebih dari 10 tahun. Dia meliput tiga perang terbaru di Gaza, serta Great March of Return, serangkaian protes pada tahun 2018.
Baca Juga: BKSAP DPR Ajak Parlemen Dunia Dukung Palestina
“Pengalaman saya kali ini berbeda. Situasinya sangat sulit. Ada resiko besar pergi ke tempat-tempat yang dibom tanpa mengetahui apakah pemboman telah berhenti atau tidak.
“Serangan udara Israel memengaruhi segalanya: menara, bangunan tempat tinggal, jalan, rumah, bahkan kantor kantor berita internasional.
“Saya memiliki banyak ketakutan, terutama keluarga saya, di mana saya mencuri beberapa jam untuk pergi dan melihat mereka dan kembali ke lapangan. Ini adalah pajak pekerjaan kita. Kami harus menghadapi bahaya dari setiap serangan Israel. "
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu
 - 
            
              Dari Kuli Bangunan Jadi Gubernur, Abdul Wahid Kini Diciduk KPK dalam Operasi Senyap
 - 
            
              Sempat Dihadang Sopir Angkot, Kini Layanan Mikrotrans JAK41 Kembali Normal