Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah kalau kekayaan sumber daya alam di Papua terus dikeruk demi kepentingan negara.
Mahdud malah menyebut kalau pengeluaran negara untuk Papua justru lebih besar dari pendapatan yang diperoleh.
"Sering ada isu, Indonesia keruk kekayaan Papua karena Papua kaya, daerah lain disubsidi kekayaan Papua, tidak benar," kata Mahfud ketika rapat kerja dengan Komite I DPD RI yang disiarkan melalui YouTube DPD RI, Selasa (25/5/2021).
Mahfud lantas menjelaskan kalau kekayaan Papua itu bisa diukur dari pajak dari ekspolitasi kekayaan sumber daya alam. Kemudian pajak cukai dibandingkan dengan belanja negara yang dikeluarkan untuk Bumi Cenderawasih.
Hasilnya, pajak dan cukai yang diperoleh dari Papua sekitar Rp 12 Triliun. Sementara pengeluaran negara untuk Papua lebih dari Rp 46 Triliun.
"Belanja pemerintah pusat terhadap Papua itu, ya, empat kali lipatnya 75 persennya sehingga tidak heran juga ada hitungan belanja per kepala rakyat Indo untuk Papua itu 17 kali lipatnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga menyinggung isu soal perekonomian semacam itu tidak pernah menjadi bahasan di luar negeri. Justru yang kerap menjadi pembicaraan ialah soal pengrusakkan alam, pelanggaran HAM ataupun soal penanganan kelompok separatis.
"Isu kemerdekaan juga sudah enggak ada di luar negeri."
Baca Juga: Koalisi Serius Revisi UU ITE Ditolak di Kantor Mahfud MD, Ini Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Prabowo Wacanakan Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Langsung 'Todong' Syarat: Uji Coba di NTT
-
Bikin Merinding, Video Viral Penyelamatan Pria yang Celananya Dimasuki Ular Kobra
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar