Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa (01/06) menyetujui vaksin yang dibuat oleh Sinovac Biotech untuk penggunaan darurat. Menyadur Strait Times, ini adalah sinyal positif tentang keamanan dan kemanjuran vaksinnya.
Hal ini juga memungkinkan Sinovac ambil bagian dalam Covax, sebuah program global yang menyediakan vaksin untuk negara-negara miskin yang teekendala penangguhan ekspor vaksin dari India.
Panel ahli independen merekomendasikan vaksin Sinovac untuk orang yang berumur di atas 18 tahun, dengan dosis kedua yang diberi dua hingga empat minggu kemudian.
Tidak ada batasan usia atas karena data menunjukkan kemungkinan memiliki efek perlindungan pada orang tua.
Kelompok penasihat teknis WHO mengambil keputusan ini setelah meninjau data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac, serta praktik manufaktur perusahaan.
Vaksin yang juga dikenal dengan nama CoronaVac di beberapa tempat ini adalah vaksin kedua yang dikembangkan China yang berhasil masuk daftar WHO untuk memerangi Covid-19.
Vaksin China ketiga, yang diproduksi oleh CanSino Biologics sudah mengirimkan data uji klinis tapibelum dijadwalkan untuk tinjauan WHO lebih lanjut.
Sinovac telah memasok lebih dari 600 juta dosis vaksin Covid-19 di dalam dan luar negeri pada akhir bulan lalu dengan total lebih dari 430 juta dosis yang telah diberikan.
Hasil efikasi menunjukkan vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen orang yang divaksinasi dan mencegah Covid-19 yang parah dan rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti, kata WHO.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Kembali Tiba di Indonesia untuk Percepat Program Vaksinasi Nasional
Kelompok Ahli Penasihat Strategis (Sage) terpisah dari WHO sebelumnya melaporkan dalam dokumen tinjauan bahwa kemanjuran vaksin dalam uji klinis fase tiga multi-negara berkisar antara 51 hingga 84 persen.
Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan vaksin ini terbukti 94 persen efektif mencegah penyakit simtomatik terhadap 120 ribu petugas kesehatan yang telah menerima vaksin.
Dalam evaluasi awal, panel Sage menemukan suntikan itu efektif mencegah Covid-19 pada orang dewasa di bawah 60 tahun, tapi beberapa data tentang risiko efek samping yang serius masih kurang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat