Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan label baru untuk berbagai varian virus corona yang muncul di beberapa negara dengan huruf alfabet Yunani pada Senin (31/5/2021).
Menurut mereka, penamaan ini memudahkan publik dalam merujuk jenis varian virus corona. Misalnya, untuk varian virus corona yang muncul di Inggris, B.1.1.7, WHO memberinya label 'Alpha', dan virus dari Afrika Selatan, B.1.351 dengan 'Beta'.
"Tidak ada negara yang harus distigmatisasi untuk mendeteksi dan melaporkan varian virus corona," cuit Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk tanggapan Covid-19, di akun Twitter WHO.
Pemilihan abjad Yunani juga dinilai lebih mudah dan praktis untuk dibahas oleh publik yang bukan dari bidang non-ilmiah.
Berdasarkan laporan CNN, varian P.1, yang pertama kali terdeteksi di Brasil dan ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian pada bulan Januari, telah diberi label 'Gamma'.
Sedangkan varian yang ditemukan di India dan baru-baru ini diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian dilabeli 'Delta'.
Varian yang dikategorikan menarik telah diberi label 'Epsilon' hingga 'Kappa'.
Semua virus, termasuk SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan Covid-19, dapat bermutasi atau berubah seiring waktu. Inilah yang menyebabkan varian.
WHO mencatat bahwa label baru tidak menggantikan nama ilmiah yang ada untuk varian virus corona. Nama ilmiah akan terus digunakan dalam penelitian.
Baca Juga: Positif COVID-19, Cillessen Dicoret dari Skuad Belanda untuk Euro 2020
"Meskipun memiliki kelebihan, nama-nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rawan salah pelaporan. Akibatnya, orang sering menggunakan varian panggilan berdasarkan tempat terdeteksi, yaitu menstigmatisasi dan diskriminatif," sambung Van Kerkhove.
"Untuk menghindarinya, dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan bidang lainnya untuk mengadopsi label baru ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia