Suara.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah menunda pembukaan sekolah tatap muka yang direncanakan pada Juli 2021. Penundaan itu beralasan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah.
Dasco mengatakan lonjakan tinggi kasus positif Covid-19 tidak bisa lagi disangkal. Karena itu sebelum kenaikkan kasus merata, DPR meminta pemerintah mengambil langkah-langkah taktis guna menghambat penularan Covid-19.
"Kemudian mungkin ada beberapa hal rencana yang perlu dievaluasi pemerintah. Mungkin ditunda sedikit, antara lain soal kehadiran dalam anak sekolah," kata Dasco di Kompleks Parlemen DPR, Selasa (15/6/2021).
Dasco berujar kebijakan pembukaan sekolah tatap muka dibuat sebelum ada lonjakan tinggi Covid-19 di beberapa daerah. Saat ini ketika terjadi lonjakan maka rencana sekolah tatap muka harus kembali dipertimbangkan.
"Mungkin ini agak ditunda dua bulan, tiga bulan pelaksanaan sambil menunggu situasi Covid-19 yang mudah-mudahan lonjakan bisa diatasi," ujar Dasco.
Perbaiki Sistem Tes dan Lacak Covid-19
Sebelumnya Ketua DPR Puan Maharani meminta sistem tes dan lacak Covid-19 diperbaiki oleh pemerintah daerah, satgas penanggulangan Covid-19, dan para pihak terkait sebelum pelaksanaan sekolah tatap muka dilakukan pada Juli mendatang.
Puan mengatakan para guru dan tenaga pendidikan harus dipastikan negatif dari Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR, sebelum akhirnya diperkenankan mengajar siswa secara tatap muka.
“Sistem tes dan lacak harus diperbaiki. Apabila ada kasus harus dilacak hingga kontak ke-30,” kata Puan dalam keterangannya, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Virus Corona Varian Delta Kembali Mutasi, Jadi Delta Plus
Menyebar di 22 Provinsi
Peningkatan kasus Covid-19 hampir terjadi merata di seluruh Indonesia. Sedikitnya ada 22 provinsi yang disoroti tengah mengalami lonjakan kasus usai libur lebaran.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah memaparkan di 22 provinsi ini kasus aktif merangkak naik dalam sepekan terakhir.
"Jadi angka ini kita gunakan sebagai alarm atau lampu kuning bagi setiap daerah untuk menjadi perhatian bagi pemimpin daerah untuk bersiap jika terjadi kenaikan kasus lebih lanjut," kata Dewi dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Senin (14/6/2021).
Ada pun ke-22 provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif tersebut antara lain; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau.
Kemudian DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Berita Terkait
-
BCL Positif Covid-19, Minta Jangan Anggap Remeh
-
Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Bobby Nasution Didukung PGRI
-
Update Covid-19 Global: Virus Corona Varian Delta Kembali Mutasi, Jadi Delta Plus
-
Sempat Jadi Klaster Baru, Kasus Covid-19 di Lapas Rajabasa tinggal Dua Orang
-
Kasus Covid-19 di Lampung Meningkat Tajam, Satgas Covid-19: Alarm bagi Kepala Daerah
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!